Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatasan Wisatawan ke Pulau Komodo Menunggu Hasil Kajian

Pembatasan Wisatawan ke Pulau Komodo Menunggu Hasil Kajian
Pemandangan di Pulau Padar, salah satu objek wisata unggulan di Labuan Bajo, selain Taman Nasional Komodo/ M. Taufikul Basari
Pemandangan di Pulau Padar, salah satu objek wisata unggulan di Labuan Bajo, selain Taman Nasional Komodo/ M. Taufikul Basari

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budi Kurniawan, mengemukakan, rencana pembatasan jumlah kunjungan wisata ke berbagai titik dalam kawasan wisata TN Komodo masih menunggu hasil kajian daya dukung.

"Kami sedang mengkaji daya dukung berbagai lokasi dalam kawasan wisata komodo untuk menentukan tingkat toleransi sumber daya alam yang ada terhadap jumlah kunjungan wisatawan," kata Kurniawan, saat dihubungi dari Kupang, Senin.

Ia mengatakan terkait rencana Otoritas Taman Nasional Komodo berencana untuk membatasi jumlah pengunjung guna mencegah stres yang dihadapi kadal purba raksasa komodo (Varanus komodoensis).

Dia menjelaskan, kajian daya dukung dilakukan pada lebih dari 40 lokasi wisata yang berada di dalam kawasan wisata TN Komodo.

11 di antara puluhan lokasi ini, lanjutnya, sudah dikaji dan teridentifikasi WWF, terutama untuk lokasi wisata selam.

Ia mengatakan, bersama Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara dan dibantu Bank Dunia sementara mengkaji titik-titik yang belum diidentifikasi WWF termasuk wisata di darat.

Kajian ini diharapkan tuntas pada 2018 sehingga otoritas terkait bisa mengeluarkan kebijakan menata jumlah arus wisatawan yang berkunjung ke lokasi-lokasi yang ada.

"Nanti dari hasil kajian ini akan muncul angkanya, di titik tertentu maksimal per hari ada berada orang," katanya.

Dia menjelaskan, terkait toleransi jumlah kunjungan wisatawan di kawasan konservasi tidak bisa diperkirakan karena sifatnya dinamis berkaitan dengan kondisi ekosistem.

Menurut dia, pada saat tertentu dengan pertimbangan pemulihan ekosistem maka kawasan destinasi tertentu bisa ditutup agar tidak mengancam kepunahan komodo yang keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada dukungan alam.

"Makanya paling tidak nanti dari kajian ini mengestimasikan maksimum jumlah kunjungan yang masih toleran terkait dampaknya terhadap kondisi sumber daya alam yang ada," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper