Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya respons aktif perguruan tinggi dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Dalam paparannya pada Dies Natalis Universitas Indonesia (UI) ke-68, Joko Widodo mengatakan Indonesia masih banyak membutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk memenangkan kompetisi global.
"Cara pikir, cara kerja, disiplin nasional, inovasi, semuanya harus berubah. Saya yakin pendidikan tinggi adalah organisasi paling sempurna terhadap rujukan reformasi, fleksibel, dan lentur dalam menanggapi perubahan zaman," ucapnya di Depok, Jumat (2/2/2018).
Melalui perguruan tinggi (PT), sumber daya manusia progresif dihasilkan yang diharapkan mampu memberikan terobosan dan antisipatif dalam merespons revolusi industri 4.0.
Menurut Presiden, kemajuan Indonesia tidak mungkin dicapai dengan upaya yang biasa saja. Bahkan standar keilmuan pun, diakuinya terus berevolusi mengejar perkembangan zaman dan Indonesia harus terbuka pada hal tersebut.
"Inovasi adalah kunci, jangan terjebak rutinitas. Kurikulum dan agenda riset dibenahi dan disesuaikan dengan teknologi serta kebutuhan baru," ucapnya.
Baca Juga
Presiden Jokowi menggarisbawahi peran perguruan tinggi dalam menyediakan ruang kerja bersama (coworking space) dan creative hub guna menampung inovasi serta menggulirkan riset-riset baru.
Adapun, Universitas Indonesia masuk ke dalam jajaran 300 besar Perguruan Tinggi unggul secara global.
Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan Quacquarelly Symonds (QS) World University Ranking 2017/2018, peringkat UI melesat ke posisi 277 dari sebelumnya 325.
Selain UI, Institut Teknologi Bandung menyusul di urutan 331, dan UGM berada di peringkat 401.