Kabar24.com, DENPASAR -- Nilai ekspor komoditas di Bali ke sejumlah negara meningkat 21,08% pada perhitungan kumulatif Januari-November 2017 menjadi US$624 dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi mengharapkan peningkatan ekspor akan terus berlanjut di 2018. Komoditas hasil industri seperti kerajinan diharapkan mampu mewujudkan harapan ini lantaran peminatnya yang cukup banyak.
"Yang kita ancang-ancang seperti biasa produk unggulan Bali yaitu handicraft," katanya, Senin (8/1/2018).
Baca Juga
Adapun komoditas dengan penjualan ekspor terbesar yakni hasil pertanian sebanyak 47,29% dari total ekspor dengan nilai US$ 295. Sementara diurutan kedua, ada eskpor hasil kerajinan sebanyak 32,88% dari total ekspor atau senilai US$205. Di posisi ketiga ada ekspor hasil industri sebanyak 18,87% atau senilai US$ 117.
Dari komoditas tersebut, semuanya menunjukkan peningkatan nilai maupun volume ekspor, kecuali hasil industri yang nilainya menurun 13,44 pada Januari-November 2017 dibanding periode sebelumnya.
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, sebagian besar ekspor pada Januari- November 2017 ditujukan ke Amerika Serikat dengan persentase sebanyak 28,38%, 9,04% dari Australia, Jepang sebanyak 7,49%, Singapura 7,43%, dan Tiongkok sebanyak 5,48%.