Bisnis.com, JAKARTA - Badai Irma diperkirakan menyebabkan kerugian antara US$42,5 miliar hingga US$65 miliar yang diakibatkan angin dan banjir pada properti perumahan dan bangunan komersial.
Badai Irma menyerang Florida Keys sebagai badai Kategori 4 sebelum kehilangan kekuatan minggu lalu. Bahkan sebagai badai tropis, Irma masih menyebabkan kerusakan di Tenggara dan membanjiri beberapa kota, termasuk Charleston, South Carolina, dan Jacksonville, Florida.
Dilansir dari laman CNBC, badai Irma diperkirakan telah menyebabkan kerugian banjir sebesar US$25 miliar sampai US$38 miliar pada rumah-rumah, menurut laporan CoreLogic, penyedia informasi, analisis dan solusi properti.
Antara US$20 miliar dan US$30 miliar atau 80% dari kerugian tersebut diperkirakan tidak tertanggung oleh asuransi banjir.
CoreLogic memperkirakan kerusakan senilai US$5 miliar hingga US$8 miliar, atau seperempat dari kerusakan banjir di perumahan ditanggung oleh Program Asuransi Banjir Nasional. Program ini menyediakan lebih dari 98% asuransi banjir untuk rumah di AS.
Sementara itu, angin dari badai diperkirakan menyebabkan kerugian sebesar US$13,5 miliar sampai US$19 miliar dari total kerusakan pada properti residensial dan komersial.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan US$11 miliar hingga US$15 miliar merupakan kerugian residensial. Perusahaan asuransi swasta biasanya menutupi kerusakan tersebut.
Untuk properti komersial, kerugian banjir yang diasuransikan diperkirakan mencapai US$4 miliar hingga US$8 miliar. Data untuk kerusakan yang tidak diasuransikan tidak tersedia, namun diperkirakan sama atau melebihi angka yang diasuransikan, menurut laporan tersebut.
Angin diperkirakan menyebabkan kerugian komersial sebesar US$2,5 miliar hingga US$4 miliar, menurut CoreLogic.