Kabar24.com, DENPASAR--Kota Denpasar tercatat menjadi lokasi penyerap dana kredit usaha rakyat atau KUR terbesar di Bali pada 2016 lalu.
Data OJK Regional 8 Bali Nusra, hingga akhir Desember tahun lalu, dari total Rp19,9 triliun dana KUR yang disalurkan, 23,5% diserap oleh debitur di ibukota Bali atau senilai Rp637,6 miliar.
Menariknya, penyerap terbesar kedua dana dengan suku bunga 9% per tahun itu bukan Kabupaten Badung, tetapi Tabanan. Kabupaten berjuluk lumbung beras Bali ini menyerap Rp359,6 miliar atau 13,25%, dan disusul Buleleng mencapai Rp355,1 miliar atay 13,09%.
Adapun daerah lain seperti Gianyar senilai Rp344,5 miliar atau 12,7%, kemudian Badung Rp272,8 miliar (10,06%), Klungkung Rp142,2 miliar (5,24%), Jembrana Rp223,5 miliar (8,24%), Bangli Rp136,6 miliar (5,03%), dan Karangasem Rp235,6 miliar (8,68%).
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 8 Nasirwan Ilyas menduga besarnya daya serap Denpasar ditopang oleh tingkat konsentrasi perbankan.
"Kantor cabang bank penyalur KUR harus diakui lebih banyak terpusat di sini," ungkapnya, Kamis (9/2/2017).
Bank penyalur KUR di Bali adalah BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BPD Bali. Nasirwan mengimbau porsi penyaluran di daerah-daerah pelosok semakin diperbesar pada tahun ini. Menurutnya, sejak awal program KUR ditujukan untuk masyarakat yang tidak mendapatkan akses ke perbankan.