Kabar24.com, JAKARTA - Pastor Neles Tebay, rohaniawan sekaligus aktivis dari jaringan damai Papua meminta Presiden Joko Widodo merubah pola pendekatan untuk penyelesaian konflik di Papua.
Dia menilai, pendekatan kesejahteraan melalui pembangunan ekonomi dan infrastruktur tak akan sukses tanpa adanya proses dialog dengan masyarakat Papua.
"Pendekatan dialog inilah yang selama ini cenderung diabaikan oleh pemerintah, mereka fokus ke pembangunan ekonomi dan infrastruktur," katanya dalam dialog di Setara Institut, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Menurutnya menilik proses penyelesaian konflik di sejumlah daerah, misalnya Aceh, Maluku, hingga Timor-Timor (Timor Leste), hampir semuanya selesai dengan pendekatan dialog.
Dia tak memungkiri rakyat Papua membutuhkan kesejahteraan dan infrastruktur. Kedua hal tersebut, merupakan masalah yang cukup penting bagi Papua.
Hanya saja, pada saat yang bersamaan, konflik dan korban jiwa masih terus terjadi. Hal itulah menurut Pastor Neles perlu menjadi perhatian, bahwa persoalan Papua tidak sekadar pembangunan saja.
"Saya melihat Presiden Jokowi telah memiliki niat baik, tapi harus ditambah dengan pendekatan dialog," jelasnya.
Isu soal Papua menjadi perhatian serius pemerintah Joko Widodo. Jokowi bahkan disebut satu-satunya presiden yang memiliki pendekatan berbeda soal Papua.
Namun demikian, persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia masih menjadi ganjalan bagi pemerintah. Terakhir, isu pelanggaran HAM disinggung oleh sejumlah pemimpin di negara pasifik di sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).