Kabar24.com, JAKARTA--Kaspersky Lab dan B2B International mengungkapkan penjahat siber dewasa ini lebih dominan menargetkan kelompok lansia karena dinilai berperilaku tidak aman pada saat melakukan transaksi online sehingga seringkali ditipu oleh penjahat siber.
Andrei Mochola, Head of Consumer Business pada Kaspersky Lab mengemukakan pola kebiasaan kelompok lansia dalam menggunakan Internet didominasi oleh aktivitas belanja online dan melakukan transaksi perbankan yang selama ini dinilai tidak aman, sehingga kelompok tersebut akhirnya menjadi target penjahat siber.
Dia juga mengatakan sampai saat ini masih banyak lansia yang tidak memberikan keamanan tinggi pada devicenya, sebelum melakukan transaksi online perbankan.
"Sebagai contoh, mereka biasanya menggunakan pengaturan privasi yang tinggi pada jejaring sosial namun tidak di browser bahkan lebih rendah dibanding kelompok usia lainnya antara 30% vs 38%," tuturnya di Jakarta, Selasa (4/10).
Dia juga mengatakan sampai saat ini masih ada sebanyak 94% lansia yang menggunakan email secara teratur dan sebesar 90% kelompok lansia tersebut melakukan transaksi perbankan secara online tanpa melakukan pencegahan serangan penjahat siber dengan memberikan sistem keamanan yang tinggi pada device yang digunakan oleh para lansia.
"Meskipun hasil penelitian ini telah dilaporkan, nyatanya hanya setengah dari kelompok usia ini atau sekitar 49% yang merasa khawatir tentang kerentanan mereka ketika membeli produk secara online dan sebesar 86% tidak percaya mereka adalah target bagi penjahat cyber," katanya.
Selain itu, Mochola juga menjelaskan kelompok lansia tersebut juga tidak pernah menggunakan fungsi keamanan dalam perangkat mereka seperti fitur Find My Device yang tersedia pada seluruh perangkat.
Menurutnya, hal tersebut dinilai dapat meningkatkan kerentanan terhadap penjahat cyber jika kelompok tersebut terus beraktivitas online tanpa mengambil tindakan pencegahan.
"Ketika berbagi informasi, hanya 35% kelompok ini yang melakukan double-check sebelum mengirim pesan dan hanya sekitar16% menghindari berbagi informasi ketika sedang kelelahan," ujarnya.
Menurut Mochola, kurangnya kecerdasan pada kelompok usia tersebut dalam berperilaku online telah membuat para lansia menghadapi bahaya dalam berselancar di dunia online.
Menurut catatan Kaspersky, sekitar 20% dari pengguna internet secara keseluruhan memiliki kerabat yang lebih tua dan berhadpan dengan software berbahaya serta sekitar 14% memiliki kerabat di kelompok usia yang sama telah tertipu dengan pola penipuan hadiah palsu yang menarik lewat online.
"Kami mendorong pengguna internet di kelompok usia ini untuk lebih sadar akan bahaya yang mereka hadapi secara online, dan bertindak lebih cerdas. Kami juga mendorong pengguna internet di usia muda membantu saudara dan teman-teman mereka yang lebih tua untuk dapat melindungi diri dari ancaman yang sangat nyata yang ditimbulkan oleh penjahat cyber," tukasnya
Waspadai Cyber Crime Incar Kelompok Lansia
Kaspersky Lab dan B2B International mengungkapkan penjahat siber dewasa ini lebih dominan menargetkan kelompok lansia karena dinilai berperilaku tidak aman pada saat melakukan transaksi online sehingga seringkali ditipu oleh penjahat siber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
35 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
35 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Prabowo Temui PM Pakistan Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
27 menit yang lalu
Prabowo Bakal Maafkan Koruptor Jika Uang Curian Dikembalikan
40 menit yang lalu