Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, M. Yusuf mengatakan, institusinya tidak menemukan aliran dana Freddy Budiman kepada perwira-perwira tinggi Polri dan pejabat Badan Narkotika Nasional.
"Kami tidak menemukan aliran dana ke Perwira Tinggi Polri dan BNN," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Dia mengatakan, aliran dana dari Freddy itu mengalir ke beberapa kelompok terkait, namun dirinya enggan merinci identitas kelompok tersebut.
M. Yusuf juga menjelaskan, aliran dana Freddy itu juga tidak ditemukan mengalir ke pejabat negara "Ada (pihak yang menerima aliran dana Freddy) namun saya tidak bisa bicara karena masih disidik," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan Polri sudah membentuk tim dan melakukan investigasi terkait dugaan aliran dana yang mengalir ke anggota Polri dari terpidana narkoba Freddy Budiman, dan hasilnya tidak ditemukan adanya aliran dana tersebut.
"Belum pernah dengar ada yang terima Rp90 miliar," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Komisi III DPR, Jakarta, Senin (5/9).
Hal itu dikatakannya mengonfirmasi video yang dimiliki Kemenkumham yang berisi pesan terakhir dari gembong narkoba Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati.
Disinyalir dalam video tersebut ada pejabat Polri yang disebut mendapatkan aliran dana dari Freddy Budiman Rp90 miliar.
Tito mengatakan, tim investigasi juga telah meminta konfirmasi dari Kepala Lapas Nusakambangan, para narapidana, termasuk meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana Rp90 miliar itu.
PPATK: Tak Ada Aliran Dana Freddy Budiman ke Perwira Tinggi Polri
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, M. Yusuf mengatakan, institusinya tidak menemukan aliran dana Freddy Budiman kepada perwira-perwira tinggi Polri dan pejabat Badan Narkotika Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
43 menit yang lalu
KPK Duga Pengadaan LNG Pertamina 2013-2014 Tidak Disertai Kajian dan Studi
3 jam yang lalu
Legislator PKS Protes Sekolah Internasional Kena PPN 12%
5 jam yang lalu