Kabar24.com, JAKARTA--Sekitar 6.500 pengungsi diselamatkan dari kapal yang tak layak melaut di lepas pantai Libya dalam salah satu operasi terbesar saat ini, menurut penjaga pantai Italia.
Sekitar 40 misi penyelamatan terkoordinasi berlangsung sekitar 20 km dari kota Sabratha, Libya. Rekaman video menunjukkan para migran, yang disebut berasal dari Eritrea dan Somalia, bersorak dan beberapa orang terjun berenang ke arah kapal penyelamat selain ada yang menggendong bayi di atas kapal.
Minggu lalu lebih dari 1.100 migran telah diselamatkan di kawasan yang sama. Ketidakstabilan politik di Libya membuat negara itu jadi jangkar untuk penyelundupan manusia.
Operasi penyelamatan kemarin melibatkan sejumlah kapal dari Italia serta lembaga perbatasan Uni Eropa Frontex serta LSM internasional Proactiva Open Arms dan Medecins Sans Frontieres.
Para migran berlayar dengan kapal yang penuh sesak dan tak layak melaut dengan bahan bakar yang cukup untuk mencapai tim penyelamat yang menunggu sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (30/8/2016).
Tahun lalu lebih dari satu juta migran--sebagian melarikan diri dari perang saudara di Suriah--tiba di Eropa. Mereka memicu krisis di Eropa karena banyak negara kesulitan menampungnya selain menimbulkan perpecahan di Uni Eropa tentang cara menanganinya.
Namun, pendatang dari negara-negara Afrika seperti Eritrea dan Somalia serta Nigeria dan Gambia terus mencoba masuk Italia lewat Libya.