Kabar24.com, JAKARTA--Sebuah kampanye di media sosial muncul di Amerika Serikat dalam bentuk penawaran dari berbagai orang untuk menemani anggota komunitas Islam ke masjid setelah seorang imam dan asistennya dibunuh di New York.
Orang-orang di berbagai penjuru negara itu berkicau dengan tagar #IllWalkWithYou atau 'saya akan berjalan bersama Anda'.
Imam Maulama Akonjee, 55 dan asistennya, Thara Uddin, 64, Sabtu lalu ditembak dari arah belakang di bagian kepalanya setelah keduanya didekati dari belakang oleh seorang pria bersenjata. Namun demikian pihak kepolisian setempat polisi mengatakan hingga kini "tidak ada indikasi" bahwa mereka ditargetkan karena keyakinannya.
Dua orang itu ditembak ketika berjalan dari Masjid Jami Al-Furqan di kawasan Queens, New York, sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Puluhan orang dari komunitas Islam kemudian berkumpul di tempat kejadian untuk berduka dan berunjuk rasa sebagimana dikutip BBC.co.uk, Senin (15/8/2016).
Terinspirasi dengan kampanye yang sama di Australia, warga Amerika Serikat kini menawarkan pesan dukungan untuk komunitas Islam di negara itu.
Setelah terjadinya penyanderaan di Sydney pada 2014, ketika Man Haron menyandera 18 orang, tagar #IllRideWithYou atau 'saya akan berkendara bersama Anda' dimulai.
Rachael Jacobs berada dalam transportasi publik ketika dia melihat perempuan Muslim melepas jilbabnya setelah insiden itu. Pasalnya dia khawatir adanya Islamophobia. Jacob berdiri mendekatinya dan berkata, "Pakai lagi. Saya temani kamu."
Tren di Amerika tampaknya dimulai oleh Lexi Alexander, yang mendeskripsikan dirinya sebagai pembuat film Arab-Jerman. Kini pesan itu meluas ke berbagai negara di luar AS.