Menurut dia, kedua bangunan itu memiliki warna dan gaya yang selaras. Sebab itulah taman ini tidak diwarnai warna-warna ceria melainkan warna asli material beton yakni abu-abu tua dan muda agar selaras dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.
"Kalau banyak warna, nanti taman ini menjadi beda sendiri dari bangunan lainnya," ujarnya.
Tak sekadar tampil estetis, Yasser mendesain huruf-huruf Ragam Insan sambil memperhatikan aspek keselamatan pengunjung. Sudut-sudut huruf dari kata-kata tersebut tidak dibuat runcing tapi rata. Dengan begitu akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung ketika berdekatan dengan karyanya itu.
Kepala Dinas Pertamanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Djafar Muhlisin mengapresiasi bentuk kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, Holcim, dan CARAS dalam membangun taman ini.
Menurut dia, cara-cara ini diperlukan dalam membangun Jakarta menuju kota yang modern.
Soal pemilihan lokasi di silang barat laut Monas, Djafar menuturkan setelah berdiskusi dengan para pihak yang terlibat diputuskan lokasi tersebut strategis untuk dijadikan ruang kegiatan masyarakat. Dari taman ini masyarakat bisa secara langsung memandang Istana Negara, foto-foto, dan semacam kegiatan kreativitas lainnya.
"Karena menghadap ke Istana, namanya juga yang mudah di ingat ya sudah Taman Pandang Istana," ujarnya.