Kabar24.com, JAKARTA - Kadivhumas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jenazah teroris yang tewas dalam baku tembak pada Senin (18/7/2016) sore di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah adalah gembong teroris Santoso alias Abu Wardah.
"Sampai saat ini, belum dapat (dipastikan) 100 persen jika itu Santoso," kata Irjen Boy, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Pasalnya, menurut Boy, harus dilakukan serangkaian proses pemeriksaan terlebih dulu oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Butuh proses pemeriksaan oleh Tim DVI. Identifikasi wajah, gigi, DNA. Apabila proses identifikasi selesai, kami akan umumkan hasilnya," katanya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, menyebutkan, Batalyon Raider 515 Kostrad Satgas Tinombala, baku tembak dengan kelompok Santoso dan mengakibatkan salah satu terduga Santoso, tewas.
"Jadi ada kontak senjata di koordinat UTM 2027-6511. Kontak tembak dari satuan tugas Batalyon Raider 515 Kostrad. Yang jelas ini tim satgas penugasan pengejaran Santoso," kata Kapuspen TNI.
Jenderal bintang dua ini menyebutkan, baku tembak terjadi pada Senin (18/7) sekitar pukul 17.00 WIT. Ada lima orang yang terlibat baku tembak dengan tim Satgas Tinombala, yang dua orang di antaranya tewas. Salah satunya diduga merupakan Santoso.
"Dua orang meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," jelas Tatang.
TEROR POSO: Belum Dapat Dipastikan Teroris yang Tewas Santoso
Kadivhumas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jenazah teroris yang tewas dalam baku tembak pada Senin (18/7/2016) sore di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah adalah gembong teroris Santoso alias Abu Wardah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
44 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Pengamat Sebut 3 Alasan Masyarakat RI Masih Terima Dinasti Politik
41 menit yang lalu
Status Pailit Sritex (SRIL) Inkrah, Bagaimana Nasib Asetnya?
47 menit yang lalu
Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Densus 88 Cegah Teror Selama Nataru
58 menit yang lalu