Kabar24.com, JAKARTA - Global Unity Forum (GUF) 2016, pertemuan pemuda, budayawan, dan tokoh lintas agama dari sejumlah negara, pada hari ini Kamis (12/5/2016) menghasilan kesepakatan bersama rencana tindak untuk upaya-upaya melawan radikalisme atas nama agama demi terciptanya dunia yang lebih baik.
Kesepatan tersebut dituangkan dalam naskah Deklarasi Global Unity Forum 2016 berjudul "Perang Melawan Ekstrimisme Agama menuju Pijakan Kebersamaan dan Kerukunan Hidup", yang ditandatangani oleh organisasi pemuda berbasis keagamaan, tokoh agama, dan budayawan.
"Alhamdulillah, kami telah mencapai kesepahaman bersama, dan sepakat untuk melakukan tindak-lanjut bersama," ujar Abdul Aziz Wahid, Ketua Panitia Global Unity Forum (GUF), kepada pers di Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Dia mengatakan deklarasi GUF 2016 menjadi tanda pemahaman dan pijakan bersama sebagai umat manusia, untuk menyelematkan peradaban dunia dari tragedi kemanusiaan yang timbul karena kekerasan serta pemaksaan dalam nama agama.
Adapun bunyi kesempatan tersebut, "Kami yang bertanda dengan ini menyatakan komitmen bersama untuk mengembangkan rencana tindakan yang efektif dan untuk terlibat dalam kegiatan konkret yang diperlukan guna mengakhiri paksa pengasingan, diskriminasi, permusuhan dan konflik atas nama agama di semua tingkat masyarakat, termasuk lokal, regional dan nasional, dan untuk memperluas kegiatan ini secara global."
Berikut ini adalah penandatangan Deklarasi GUF 2016.
1. Yaqut Cholil Coumas, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor.
2. Karolin Margaret Natasa, Ketua Umum Pemuda Katolik, oleh Ketua Umum.
3. Michel Wattimena, Ketua Umum DPP Gerakan Muda Kristen Muda Kristen Indonesia (GAMKI)
4. D Sures Kumar, Ketua Umum PerhimpunanPemuda Hindu (Peradah)
5. Bambang Patijaya, Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi)
6. Samuel Tadros, Coptic Christian, Senior Fellow at the Hudson Institute’s Center for Religious Freedom.
7. Ms. Aisha Virginia Gray Henry, Founder and Director Fons Vitae.