Kabar24.com, PEKANBARU-- Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor minyak bumi dan gas di Provinsi Riau anjlok 36,94% pada Januari 2016 dibanding periode yang sama tahun lalu (y o y).
Mawardi Arsyad, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mengatakan nilai ekspor migas hanya mencapai USD236.000, turun dari Januari tahun lalu mencapai USD 375.000.
"Penurunan nilai ekspor diakibatkan oleh melemahnya harga minyak dunia," kata Mawardi, Selasa (1/3/2016).
Mawardi merincikan, nilai ekspor minyak mentah pada Januari 2016 mencapai USD215.000. Secara y o y turun 37%. Tahun lalu, nilai ekspor minyak mentah tercatat mencapai USD343.000.
Nilai ekspor hasil minyak juga mengalami penurunan 37%. Awal tahun ini, BPS mencatat nilai ekspor minyak mentah Riau hanya USD20.000 turun dari tahun lalu USD31.000.
Nilai ekspor migas Riau di sepanjang tahun 2015 juga mengalami penurunan 34% di banding periode yang sama. Turunnya nilai ekspor migas Riau membuat perekonomian Riau melambat.
Untuk meningkatkan perekonomian Riau tahun ini, Bank Indonesia meminta provinsi Riau tidak lagi bergantung dengan minyak bumi dan gas. Riau perlu mengembangkan sektor lain.
Kepala Bank Indonesia Wilayah Riau Ismet Inono mengatakan salah satu sektor yang harus dikembangkan adalah UMKM.
"Untuk pengembangan UMKM, pemerintah, perbankan dan kalangan pengusaha harus bersinergi. Riau tidak lagi bisa mengharapkan sektor migas," katanya.
Nilai Ekspor Migas Riau Anjlok
Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor minyak bumi dan gas di Provinsi Riau anjlok 36,94% pada Januari 2016 dibanding periode yang sama tahun lalu (y o y).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P.
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium