Menurut dia, alasan mendasar dirinya dan teman-teman lainnya tetap ikut kelompok eks Gafatar adalah untuk mengembangkan program kedaulatan pangan di Indonesia.
"Karena generasi sekarang umumnya tidak mau bertani, tetapi giliran kami mau bercocok tanam kok dipermasalahkan," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, dengan berkumpulnya eks anggota Gafatar, maka akan memudahkan pemerintah dan instansi terkait untuk memantau kegiatan eks Gafatar tersebut.
Sementara itu, Wasito (41) eks Gafatar juga asal Cilacap mengaku masih trauma barak mereka dibakar massa.
"Selama ini kami bisa hidup rukun, dengan warga setempat, sehingga kami bingung tiba-tiba ada masalah dan tiba-tiba sudah diberikan batas waktu harus meninggalkan Desa Pasir yang dia tempati selama tiga bulan tersebut," ujarnya.
Menurut dia, dirinya dan rekan-rekannya dulunya memang pernah ikut organisasi Gafatar, tetapi sekarang tidak lagi.
"Sehingga kami tidak mengerti tiba-tiba ada masalah seperti ini. Tadinya, mau mengembangkan keramba ikan nila, tetapi keburu ada masalah seperti ini," kata Wasito yang enggan dipulangkan ke daerah asal, karena harta bendanya sudah dijual untuk modal pindah ke Kalbar.
PEMUKIMAN GAFATAR DIBAKAR: Ini Pengakuan Blak-blakan Eks Gafatar
Menurut dia, alasan mendasar dirinya dan teman-teman lainnya tetap ikut kelompok eks Gafatar adalah untuk mengembangkan program kedaulatan pangan di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Alasan Dasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 menit yang lalu
KALEIDOSKOP 2024: Ancaman Serangan Siber dari PDNS hingga Perbankan
21 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu