Kabar24.com, JAKARTA --- Aktivis dari Gerakan Indonesia Bersih Adhie M. Massardi menjelaskan bahwa program bela negara yang dicanangkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu merupakan upaya menyadarkan masyarakat bahwa negara dalam kondisi berbahaya.
"Soal bela negara ini adalah upaya Menhan untuk menyadarkan masyarakat bahwa negara dalam bahaya," ujar Adhie di Jakarta, Senin (19/10/2015).
Mantan Juru Bicara Mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu menjelaskan, pernyataan Menteri Pertahanan yang mengatakan apabila tidak mau mengikuti bela negara silakan angkat kaki, memiliki pesan yang sangat tegas.
Menurut dia, ketegasan tersebut menunjukkan Menteri Pertahanan memiliki pandangan mengenai situasi keamanan Indonesia yang mungkin akan terancam pada beberapa masa mendatang.
Kementerian Pertahanan mencanangkan program bela negara bagi 100 juta warga negara Indonesia yang berusia di bawah 50 tahun.
Rekrutmen uji coba dalam pelatihan bela negara pada bulan Oktober mencapai 4.500 peserta yang berasal dari 45 kabupaten, atau 100 peserta dari tiap kabupaten.
Sementara itu, Menteri Pertahanan menegaskan program tersebut bukan wajib militer dan tidak angkat senjata. Melainkan kewajiban yang melekat pada tiap warga negara untuk mencintai dan membangun negaranya.
"Bela negara sama sekali bukan wajib militer, kalau itu kan dipaksa. Bela negara itu kewajiban yang sudah melekat di setiap warga negara, dan bukan pula diartikan untuk angkat senjata dan lempar-lempar granat," ujar Menhan Ryamizard Ryacudu kepada Antara di Beijing, Jumat (16/10).
BELA NEGARA: Upaya Sadarkan Masyarakat
Aktivis dari Gerakan Indonesia Bersih Adhie M. Massardi menjelaskan bahwa program bela negara yang dicanangkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu merupakan upaya menyadarkan masyarakat bahwa negara dalam kondisi berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium