Kabar24.com, BATAM -Upaya pesawat asing memasuki wilayah udara Republik Indonesia kembali terjadi. Satuan radar di wilayah Natuna menangkap gelagat tersebut dan langsung dilakukan pengejaran.
Sukhoi Skadron 11 TNI AU yang siaga di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Jumat (25/9/2015) siang kembali mengusir pesawat tidak dikenal dari wilayah udara Natuna Provinsi Kepri.
"Satuan radar mendeteksi pesawat tidak dikenal di wilayah Natuna. Kami melakukan pengejaran," kata Komandan Skadron (Danskadron) 11 Ujungpandang, Letkol (Pnb) Vincentius Endy HP usai kembali mendarat di Hang Nadim Batam, Jumat.
Informasi tersebut diterima petugas Skadron 11 yang bersiaga dalam operasi di Hang Nadim Batam sekitar pukul 11.30 WIB.
Selama disiagakan di Batam, sudah beberapa kali dilakukan pengusiran pesawat tidak dikenal.
Letkol (Pnb) Vincentius Endy HP langsung memimpin pengejaran tersebut bersama dua pilot lain masing-masing Letda Penerbang Nur Wachid, dan Kapten Penerbang Idris. Pengejaran dilakukan dengan satu Sukhoi SU-30 dan satu SU-27.
Sekitar satu jam pengejaran, dua pesawat tempuran buatan Rusia tersebut kembali ke pangkalan di Hang Nadim Batam.
"Pesawatnya memotong jalur di Natuna. Setelah mengetahui kami melakukan pengejaran, pesawat tidak dikenal tersebut keluar dari udara Natuna dan menggunakan jalur semestinya," kata dia.
Ia mengatakan, belum mengetahui secara pasti jenis pesawat tersebut karena posisi terakhir masih jauh dari titik pesawat terpantau radar.
Pesawat tersebut sudah keluar dari udara Natuna.
"Mereka tahu kalau dikejar. Sehingga langsung meninggalkan udara Natuna sebelum sempat kami dekati," kata Vincentius.
Wilayah Natuna, kata dia, termasuk paling rawan pelanggaran oleh pesawat tidak dikenal mengingat jika pesawat-pesawat tersebut harus mengikuti alur di luar udara Indonesia jaraknya relatif jauh.
"Posisinya kan pada sisi utara. Sementara pesawat-pesawat itu ingin ambil jalur lurus sehingga bisa lebih hemat bahan bakar dan cepat sampai. Makanya mereka melintasi udara Natuna khususnya yang ke Malaysia dan Singapura," kata dia.