Kabar24.com, JAKARTA-- Pria Denmark, yang disebut oleh surat kabar Denmark BT sebagai Peter Frederiksen, akan muncul di pengadilan dengan tuduhan penyerangan seksual setelah polisi menemukan benda mengerikan di rumahnya di Afrika Selatan.
SIMAK: Daftar Makanan untuk Mengecilkan Perut Buncit
Seperti yang dilansir Daily Star, Senin (21//2015), polisi menggerebek rumah Frederiksen setelah istrinya--yang berasal dari Kerajaan Lesotho di Afrika--melaporkan jika suaminya telah membius sebelum memotong organ perempuannya.
SIMAK: Sengsara, Karyawan RSUD Depok Kerja di Toilet
Polisi yang melakukan penggeledahan telah mengonfirmasi bahwa mereka menemukan juga alat vital lain yang terpotong--ditemukan dalam freezer terbungkus dengan kantong plastik dan diberi label--yang mungkin berasal dari 21 wanita berbeda.
SIMAK: Jatuh ke Jalan Berlubang, Pria Ini Dikubur Hidup-hidup
"Kami menemukan 21 alat kelamin dari 21 wanita," kata juru bicara polisi Hangwani Mulaudzi kepada tabloid Denmark sebagaimana dilansir dari Daily Star.
SIMAK: Gara-gara Hal Ini Banyak PNS Depok Bercerai
"Istri pria itu adalah salah satu wanita. Kami sekarang menyelidiki 20 yang lain."
BACA JUGA: Gara-gara Hal Ini Banyak PNS Depok Bercerai
Polisi juga menyita peralatan bedah, anestesi (obat penghilang rasa sakit), dan koleksi besar foto di rumah itu. Ahli forensik sedang menyelidiki apakah bagian tubuh yang diambil dari korban Frederiksen itu ketika para perempuan tersebut hidup atau mati.
Frederiksen--yang memiliki sebuah toko senjata di Bloemfontein--sebelumnya sempat menyatakan kepada wartawan bahwa melakukan mutilasi genital. Dalam wawancara radio dia mengaku melakukan operasi kontroversial itu terhadap istrinya--dan temannya.
Dukun
Frederiksen mengaku bahwa dia telah diajarkan oleh seorang dukun terkenal di Denmark, Jorn Ege. Dukun ini dikenal sebagai "dokter penis" karena sering melakukan operasi pembesaran alat vital pria.
Masilela Langa, juru bicara polisi lainnya, mengatakan Frederiksen--pernah melarikan diri dari Denmark ke Afrika Selatan untuk menghindari tuduhan kepemilikan ilegal atas senjata pada 2006--menyimpan catatan dari setiap bagian tubuh yang dipotongnya.
Rincian itu berupa nama pemilik dan kapan dia memotongnya. Korban pertamanya muncul pada 2010.
"Sekarang penting bahwa kita mendapat sesuatu dari korban pria itu. Pada tahap ini kami belum bisa memastikan berapa banyak korban perempuan karena ada banyak, banyak sekali foto."
Langa mengatakan kepada laman Netwerk24 seperti yang dikutip dari Daily Star bahwa, "Kami terlibat dalam penelitian dan menginterogasi orang itu. Dia sepertinya mengenal korban-korbannya dan tahu di mana harus menemukan mereka."