Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

YLKI: Pemerintah Harus Terus Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Masa Lebaran

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendorong pemerintah untuk terus berusaha menekan angka kecelakaan lalu lintas pada masa lebaran baik arus mudik maupun arus balik.
YLKI mendorong pemerintah untuk terus menekan angka kecelakaan lalu lintas saat mudik/ilustrasi
YLKI mendorong pemerintah untuk terus menekan angka kecelakaan lalu lintas saat mudik/ilustrasi

Bisnis.com, Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendorong pemerintah untuk terus berusaha menekan angka kecelakaan lalu lintas pada masa lebaran baik arus mudik maupun arus balik. Perhatian itu terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan untuk pulang ke kampung halaman.

Ketua Harian YLKI Sudaryatmo mengamati adanya situasi unik dimana masyarakat terdorong untuk mampu mengendarai sepeda motor lebih dari 24 jam.

“Kalau mudik pakai motor itu situasi yang  sangat unik karena dalam hari biasa itu orang pakai motor berjam-jam itu pas bayangin kecapekan, tapi kalau mudik itu punya dorongan yang luar biasa yang mungkin terasa berat dilakukan di hari biasa,” katanya, Jumat (12/6/2015).

Data Operasi Ketupat Polri tercatat ada 4.424.483 unit sepeda motor yang melakukan perjalanan jarak jauh. Tahun sebelumnya, pengendara kuda besi itu mencapai lebih dari lima juta unit.

Sementara itu, jumlah kendaraan roda dua yang mengalami kecelakaan selama arus mudik 2014 merupakan yang terbesar yakni sebanyak 2.937 unit atau turun 16% pada 2013 yang mencapai 3.487 unit.

Dia mengusulkan agar pemerintah merinci data kecelakaan sepeda motor selama mudik per Polda atau Polres sehingga dapat dilihat mana yang serius menekan angka kecelakaan. Menurutnya, keberhasilan arus mudik dan balik pada masa lebaran dilihat dari upaya pemerintah untuk menurunkan angka kecelakaan.

“Kalau suatu Polda selama lebaran, angka kecelakaannya lebih tinggi maka Kapolda atau Direktur Lalu Lintasnya bisa dimutasi,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper