Kabar24.com, JAKARTA --Pemerintah nampaknya berusaha menanggapi tantangan perang dari Organisasi Papua Merdeka dengan pendekatan lembut dan persuasif.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah akan mengajak Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk duduk bersama-sama membangun Papua, sehubungan adanya ancaman perang terbuka dari gerakan separatis tersebut.
Respons lembut dan persuasif itu tercermin dari pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat dicegat Bisnis.com seorang diri, Rabu (27/5/2015) malam.
"Sekarang kita masih mengajak mari bersama-sama tidak usah perang lagi, sudah lah jangan seperti itu banyak ruginya," kata Menhan.
Ryamizard menegaskan bila OPM tidak dapat diajak berdiaolog dan keberadaannya mengancam, maka pemerintah akan mengambil sikap.
"Kalau sudah mengancam kita tertibkan tidak boleh dibiarkan," katanya.
Kendati demikian, tambah Ryamizard, pemerintah akan terus berupaya melakukan pendekatan dialog dengan OPM.
Menurut dia kekerasan di tanah Papua harus segera dihentikan.
"Kita kasih tahu setop tidak usah perang, kalau tidak mau ya sudah," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.
Seperti diketahui, belum lama ini terjadi aksi penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di Papua. Selain itu, kelompok OPM juga menyatakan siap perang terbuka. Namun belum diketahui apakah dua kejadian ini ada kaitannya atau tidak.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Papua menyatakan pihaknya belum mengantongi nama penembak warga sipil yang terjadi di wilayah Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Polda Papua juga belum mensinyalir adanya keterlibatan Organisasi Papua Merdeka.
"Kita kan belum tahu siapa pelakunya tentu kita belum bicara apa motifnya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Patrige Renwarin di Mabes Polri Rabu (27/5).
Namun, Patrige mengakui intensitas ancaman meningkat setelah tertembaknya Leo Yogi, Panglima Tentara Pembebasan OPM Wilayah Paniai. Nyawa Leo tak sempat tertolong saat dirujuk di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Nabire, 30 April lalu.
Tewasnya Leo, disinyalir terkait dengan adanya ancaman perang terbuka terhadap TNI dan Polri yang dikemukakan oleh pimpinan OPM, Puron Wendan dan Endon Wanimbo pekan lalu.
Seperti diwartakan, penembakan terjadi pada Selasa (26/5) malam lalu. Saat itu pelaku menembak rumah warga sipil, pendatang bernama Jufri Tandi Payung. Aksi penembakan tersebut menyebabkan seorang warga, Pengga Enumbi tewas.
Warga sipil lainnya mengalami luka-luka, yakni Suryanto Tandi Payung, Alfret Tandi Payung, Yulianus Tandidatu, Yogi Rerang dan Marten Tandi Payung.
Kini, pemerintah sudah menawarkan jalan damai. Kita tunggu, apakah tawaran damai itu akan diterima dengan baik atau sebaliknya?