1. Radiometer
Pada 1870-an, Sir William Crooker, kimiawan asal Inggris mengembangkan alat penghasil cahaya bernama radiometer. Alat tersebut berupa bola kaca, logam, dan beberapa potongan persegi panjang yang dibentuk kincir angin. Cahaya akan keluar dari proses gabungan antara berputarnya baling-baling dan cahaya matahari.
Lampu akan padam ketika baling-baling berhenti. Einstein tertarik dengan benda tersebut. Ia pun menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui cara kerjanya. Akhirnya, Einstein menemukan hal lain saat mengamati baling-baling: molekul cahaya yang menghasilkan lebih banyak tekanan di ujung baling-baling.