Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYANDERAAN DI SYDNEY: Iran Berulangkali Peringatkan Australia Soal Haron Monis

Pihak Iran menyatakan telah berkali-kali memperingatkan Australia mengenai tindak kejahatan masa lalu yang dilakukan dalang penyanderaan di sebuah kafe di Sydney dan meminta agar ia selalu diawasi.
Man Haron Monis, pelaku penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney./Reuters-ABC via Reuters TV
Man Haron Monis, pelaku penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney./Reuters-ABC via Reuters TV

Kabar24.com, TEHERAN -Sebelum terjadi tragedi penyanderaan di Sydney, Iran ternyata telah berulangkali memperingatkan Australia soal latar belakang Man Haron Monis.

Pihak Iran menyatakan telah berkali-kali memperingatkan Australia mengenai tindak kejahatan masa lalu yang dilakukan dalang penyanderaan di sebuah kafe di Sydney dan meminta agar ia selalu diawasi, kata seorang pejabat senior di Teheran.

Man Haron Monis, lelaki kelahiran Iran yang mengaku-aku sebagai ulama dan akhirnya tewas bersama dua orang sandera, tengah diusut atas dakwaan penipuan saat ia melarikan diri pada 1996, kata polisi.

Namun menurut wakil menteri luar negeri Iran untuk Asia dan Oseania, Ebrahim Rahimpour, Australia mengabaikan peringatan tersebut.

"Meski ada beberapa peringatan kepada pemerintah Australia terkait latar belakang kriminalnya, tidak ada perhatian yang diberikan," kata Rahimpour kepada stasiun televisi nasional, Selasa (16/12/2014) malam waktu setempat.

"Kami memberikan informasi dan meminta mereka untuk mengawasi orang ini namun sayangnya mereka tidak menaruh perhatian."

"Pemerintah Australia bertindak sangat jauh dari standar keamanan dan perlindungan."

Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Rabu (17/12) memerintahkan penyelidikan menyeluruh, kenapa Monis, 50, yang menghadapi dakwaan serius namun bebas dengan jaminan, tidak mendapat pengawasan, serta bagaimana ia mendapatkan status kewarganegaraan.

Kepala polisi Iran Esmail Ahmadi Moghaddam mengatakan Monis juga dikenali dengan nama Manteghi dan mengelola agen perjalanan saat ia melarikan diri pada 1996 dan meninggalkan istri serta dua anaknya.

Awalnya ia pergi ke Malaysia, lalu ke Australia di mana ia tiba sebagai pengungsi, dan kemudian mendapatkan kewarganegaraan.

Permintaan ekstradisi dari Teheran pada 2000 tidak dipenuhi, kata Moghaddam dalam laman resmi kepolisian Iran.

Pejabat Australia mengirimkan sidik jari tersangka ke Teheran setelah aksi penyanderaan itu, kata Moghaddam, namun karena polisi Iran tidak memiliki datanya kemungkinan pengecekan akan dilakukan dengan cara lain.

"Kami bersiap untuk penyelidikan gabungan dan jika mereka mengirimkan DNA, kami bisa membandingkan dengan keluarganya untuk memastikan apakah ia orang yang sama atau bukan."

Pejabat Australia mengatakan Monis mempunyai sejarah ekstremisme dan kekerasan, serta menghadapi berbagai dakwaan termasuk serangan seksual dan bersekongkol membunuh mantan istrinya.

Pada November, ia mengunggah sebuah pesan dalam bahasa Arab di lamannya, mengikrarkan kesetiannya pada "kepemimpinan Muslim" yang oleh beberapa pihak diartikan sebagai Negara Islam yang telah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah.

Namun ia masih tetap dibiarkan bebas berkeliaran.

Monis menyandera 17 orang di sebuah kafe di jantung kota Sydney pada Senin, mengibarkan bendera sepanjang penyanderaan selama 16 jam itu.

Polisi akhirnya menyerbu kafe itu sehingga Monis dan dua sandera tewas. Enam sandera lain cidera.

Monis yang oleh Abbott disebut "orang gila" sudah dikenal oleh polisi federal maupun negara bagian, serta oleh badan intelijen lokal ASIO, namun ia tidak masuk dalam daftar pengawasan anti-terorisme Australia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper