Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yuk Dukung Arsip Konferensi Asia Afrika Jadi Memory of The World

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tengah menggalang dukungan untuk penetapan Arsip Konferensi Asia Afrika sebagai Memory of The World (MoW).
Arsip nasional Konferensi Asia Afrika./Bisnis.com (Rahmayulis Saleh)
Arsip nasional Konferensi Asia Afrika./Bisnis.com (Rahmayulis Saleh)

Bisnis.com, JAKARTA - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tengah menggalang dukungan untuk penetapan Arsip Konferensi Asia Afrika sebagai Memory of The World (MoW).

Untuk itu ANRI menyelenggarakan berbagai kajian akademisi, focus group discussion (FGD). Kegiatan ini untuk menyelami dan menyebarluaskan nilai-nilai universal Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA), yang perlu dilestarikan.

Kepala ANRI Mustari Irawan mengatakan dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Komite MoW untuk Indonesia.

Salah satunya FGD yang diadakan hari ini, Senin (27/10) di Kantor ANRI Jakarta. Diskusi tersebut dibuat dua sesi. Sesi I mengangkat tema Nilai-nilai KAA, dengan menghadirkan pembicara dari dalam negeri dan luar negeri. Dan Sesi II, bertema Progres pengajuan arsip KAA sebagai MoW.

Mustari menjelaskan sosialisasi yang dikemas melaui FGD ini, untuk mengingatkan kembali bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.

"Dalam usia 10 tahun kemerdekaannya, Indonesia bisa menginspirasi negara-negara di Asia-Afrika untuk menentukan nasib bangsanya, dan menggalang solidaritas yang mendorong terbentuknya Gerakan Non Blok (GNB)," ungkapnya di Jakarta, Senin (27/10).

Tidak hanya itu, lanjutnya, KAA juga menghasilkan sebuah hasil yang monumental, Dasasila Bandung. "Begitu dahsyatnya pengaruh KAA dalam kehidupan internasional, memberikan bukti nyata kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang patut diperhitungkan," katanya.

Menurut dia, di tengah riuhnya seruan revolusi mental, KAA juga berkontribusi bagi bangsa ini. Masyarakat dapat mengambil nilai-nilai luhur yang ada dalam pelaksanaan KAA sebagai nilai yang diwariskan para pendahulu bangsa bagi generasi penerusnya.

FGD yang diikuti sekitar 100 peserta ini, katanya, berasal dari Komite MoW Indonesia, arsiparis, pratisi pendidikan seperti guru, dosen, komunitas sejarah, lembaga kearsipan provinsi, perguruan tinggi, dan peneliti.

"Masyarakat juga bisa memberikan dukungannya dalam nominasi arsip KAA sebagai MoW dengan memberikan 'like' pada film dokumenter KAA melalui link http://youtube.be/-3dG7wB9WcM,"; ujar Mustari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper