Bisnis.com, PEKANBARUSetidaknya empat hotel non-bintang di Pekanbaru gulung tikar dan menutup usahanya, karena menjamurnya pembangunan hotel baru dan rendahnya tingkat keterisian kamar atau okupansi.
Ondi Sukmara, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, mengatakan hotel non-bintang yang sudah lama berdiri tidak mampu bersaing dengan hotel baru, sehingga kehilangan pelanggannya.
Masyarakat lebih memilih untuk menginap di hotel baru, karena menganggap pelayanan dan bangunan hotel baru lebih baik dibandingkan hotel yang sudah ada.
Persaingan hotel non-bintang berdampak langsung pada tingkat okupansinya.
Ini diperparah dengan kebijakan pemerintah daerah yang melarang penyelenggaraan rapat di hotel, katanya di Pekanbaru, Kamis (2/10).
Ondi menuturkan saat ini sudah ada empat hotel yang gulung tikar, yakni Hotel Asean, dan Asean Baru yang dijual, Hotel Gemini yang sudah berhenti beroperasi, dan Hotel Bunda yang sudah dibongkar.
Selain itu, ada juga Hotel Taskurun yang sedang dalam proses penjualan.
Menurutnya, peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Riau juga membuat tingkat okupansi hotel menurun.
Pasalnya, masyarakat lebih senang menghabiskan akhir pekannya di luar kota dibandingkan dengan menginap di hotel yang ada di Pekanbaru.