Bisnis.com, PEKANBARU--Neraca perdagangan Riau mengalami surplus hingga US$1,34 miliar sepanjang Agustus 2014, karena anjloknya nilai impor hingga 32,88% pada periode tersebut.
Zulkifli, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Riau, mengatakan peningkatan nilai ekspor Riau sepanjang Agustus ditopang oleh ekspor migas yang mencapai US$447,81 juta, tumbuh 46,26% dari bulan sebelumnya US$326,7 juta.
Saat neraca perdagangan secara nasional mengalami defisit, neraca perdagangan Riau justru surplus dan mengalami pertumbuhan, katanya di Pekanbaru, Rabu (1/10).
Zulkifli menuturkan ekspor nonmigas Riau pada Agustus 2014 sebenarnya mengalami penurunan hingga 9,82% dari bulan sebelumnya menjadi US$972,53 juta.
Akan tetapi, secara total ekspor Riau pada bulan tersebut tetap tumbuh 3,22% menjadi US$1,45 miliar, dari yang sebelumnya US$1,41 miliar.
Menurutnya, anjloknya impor migas hingga 82,33% pada Agustus menjadi US$7,41 juta dari yang sebelumnya US$41,96 juta berhasil menahan laju total impor daerah tersebut.
Hal itu ditambah dengan turunnya impor nonmigas menjadi US$97,06 juta, dari yang bulan sebelumnya yang mencapai US$113,68 juta.
Penurunan nilai impor migas ini tidak berkorelasi dengan menurunnya konsumsi bahan bakar minyak di Riau, karena kami menghitung berdasarkan harga FOB [free on board] di pelabuhan bongkar muat, ujarnya.
BPS Riau mencatat secara kumulatif nilai ekspor Januari-Agustus 2014 senilai US$11,32 miliar, tumbuh 0,96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$11,21 miliar.
Ekspor migas pada periode Januari-Agustus 2014 menjadi US$3,46 miliar, lebih rendah 10,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya.