Bisnis.com, JAKARTA- Maskapai Garuda Indonesia pada Minggu (28/9) telah menyelesaikan Penerbangan Haji fase pertama atau fase keberangkatan calon jemaah haji dari tanah air ke tanah suci, dengan tingkat ketepatan penerbangan sebesar 97,6%.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan penerbangan kloter terakhir fase pertama tersebut ditandai dengan keberangkatan Garuda (GA 2108) yang membawa calon jemaah haji gabungan dari tiga embarkasi, yaitu embarkasi Lombok, Makassar dan Banda Aceh.
Dengan tibanya penerbangan terakhir di Jeddah tersebut, menurutnya pada fase pertama musim haji tahun 2014/1435H ini, Garuda Indonesia telah menerbangkan total 82.961 calon jemaah haji dari rencana 83.144 jemaah di 10 embarkasi ke tanah suci dalam 206 kelompok terbang (kloter).
Tingkat ketepatan penerbangan atau on time performance (OTP) yang dicapai Garuda sebesar 97,6 % tersebut, ujarnya, melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 90%. Bahkan tujuh embarkasi dari 10 embarkasi yaitu embarkasi Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Solo, Banjarmasin dan Balikpapan membukukan OTP mencapai 100%.
Dia melanjutkan, penerbangan fase kedua atau fase kepulangan para jemaah direncanakan dilaksanakan mulai tanggal 9 Oktober – 6 November 2014. Khusus untuk para jemaah haji dari embarkasi Jakarta dan Medan, penerbangan langsung dari Madinah menuju Jakarta dan Medan akan dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober – 6 November 2014.
Pada pelaksanaan penerbangan haji tahun ini Garuda Indonesia mengoperasikan 11 pesawat berbadan lebar yang terdiri dari 6 pesawat Airbus A330 (kapasitas 375 seat), 4 pesawat B747 (kapasitas 455 seat) dan satu pesawat B777 (kapasitas 440 seat).
Pesawat tersebut rata-rata berusia muda dan bahkan ada pesawat yang diproduksi pada tahun 2012. Proses tender pesawat tersebut dilaksanakan secara terbuka dan transparan, dan diumumkan di media cetak nasional dan internasional.
Awak kabin yang bertugas dalam pelaksanaan haji tahun ini berjumlah 484 orang dan sebanyak 70% dari mereka adalah awak kabin yang direkrut dari masing-masing daerah embarkasi. Perekrutan awak kabin asal daerah embarkasi tersebut merupakan bagian dari pelayanan Garuda Indonesia kepada para jemaah khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi, mengingat sebagian besar jemaah hanya mampu berbahasa daerah.