Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya berencana membuka pendaftaran sertifikasi keahlian tenaga kerja bagi para pekerja Surabaya sebagai langkah antisipasi menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) pada 2015.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pendaftaran tersebut rencananya akan dibuka pada pekan depan di Balai Kota Surabaya atau Balai Pemuda. Pendaftaran tersebut merupakan langkah untuk mendata para pekerja terutama bagi pekerja yang belum memiliki payung organisasi seperti tukang jahit, montir, tukang kayu, serta pembantu rumah tangga.
"Profesi ini (non organisasi) yang jadi sasaran kami. Kalau pekerja yang dibawah naungan perusahaan atau organisasi lebih mudah didata, dan rencana pendaftaran ini sedang kami matangkan," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (15/5/2014).
Menurut Risma, panggilan akrab orang nomor satu di Surabaya itu, tenaga kerja apapun perlu memiliki sertifikat keahlian lantaran pada pergadangan bebas nanti dikhawatirkan perusahaan-perusahaan lebih mencari pekerja tersertifikat untuk menilai kualitas sumber daya manusianya.
"Nah, kalau ternyata nanti tenaga kerja dari Vietnam, Myanmar, dan Thailand itu masuk ke Surabaya dan mereka punya sertifikat, maka warga Surabaya akan semakin terpinggirkan," ujarnya.
Dia menambahkan proses pendataan membutuhkan waktu cukup panjang yang diperkirakan rampung pada Oktober 2014 dan pada Desember para pekerja sudah bisa mengantongi sertifikat tersebut.
"Prosesnya cukup lama karena harus didata secara detail jumlahnya, jenis keahliannya, termasuk pengalaman kerjanya memiliki bobot yang berbeda-beda tiap orang. Nanti data akan disampaikan ke pemerintah pusat untuk dibahas mekanisme penerbitan sertifikatnya," jelas Risma.
Hadapi AFTA, Surabaya Buka Pendaftaran Sertifikasi Tenaga Kerja
Pemerintah Kota Surabaya berencana membuka pendaftaran sertifikasi keahlian tenaga kerja bagi para pekerja Surabaya sebagai langkah antisipasi menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium