Bisnis.com, JAKARTA-- Kebiasaan menulis dengan tangan atau cara manual kini mulai ditinggalkan, seiring dengan munculnya era digitalisasi media.
Padahal menulis dengan cara manual tidak hanya bisa sekadar bercerita, tapi terkadang tulisan yang dihasilkan juga dapat menjadi sesuatu yang inspiratif bagi pembacanya, melalui penghayatan yang mendalam dari alur cerita maupun penokohan.
Untuk mendorong masyarakat mau menulis dengan manual, dan meningkatkan kemajuan dunia seni sastra di Indonesia, Faber-Castell mengadakan lomba menulis cerita pendek (cerpen) dengan tulisan tangan. Kegiatan untuk kedua kalinya ini mengusung tema Best Adventure.
Lomba menulis cerpen ini, kata Christian Herawan, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, diselenggarakan oleh perusahaannya untuk mendukung munculnya para penulis muda di tengah minimnya perhatian terhadap dunia kesastraan di Indonesia.
"Kegiatan ini juga mengulang kesuksesan lomba yang sama pada 2013," kata Christian saat menyampailkan lomba cerpen tahun ini, yang digelar Mei-Agustus 2014, Kamis (8/5/2014).
Untuk mengikuti lomba tersebut, katanya, peserta cukup membeli 1 produk pulpen Faber-Castell, dan mengunduh kertas untuk menulis di portal www.lombacerpen.com. Setelah itu peserta bisa memulai membuat karyanya berdasarkan pengalaman asli mapun fiksi.
"Menulisnya dengan tangan atau manual. Dan bila sudah selesai, karya cerpen tersebut diunggah kembali ke portal www.lombacerpen.com," ujar Christian.
Untuk tahun ini, lanjutnya, ada tiga kategori usia peserta lomba. Yakni 15-20 tahun, 21-3 tahun, dan kategori di atas usia 30 tahun. Total hadiahnya mencapai Rp52,5 juta
"Semua karya cerpen pemenang akan diterbitkan dalam satu buku, dengan menyertakan karya asli berupa tulisan tangan mereka," ungkapnya.
Dia menuturkan pada lomba cerpen 2013, ada sebanyak 2.000 peserta yang ikut. Dan terpilih sebanyak 11 pemenang yang karyanya diterbitkan dalam sebuah buku cerpen bergenre komedia, dengan judul LOL (Loud Out Laugh).
Merangsang Penulis Cerpen Menulis Secara Manual
Kebiasaan menulis dengan tangan atau cara manual kini mulai ditinggalkan, seiring dengan munculnya era digitalisasi media.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmayulis Saleh
Topik
Konten Premium