Bisnis.com, PEKANBARU--Pembangunan Pasar Tradisional Cik Puan setinggi 10 lantai oleh pemerintah kota Pekanbaru dinilai belum diperlukan dan boros anggaran.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau Peri Akri berpendapat pembangunan ulang konstruksi pasar untuk kapasitas 10 lantai kurang tepat.
“Pembangunan kerangka konstruksi sebelumnya saja sudah menghabiskan anggaran Rp3 miliar lebih. Tidak tepat jika pemerintah akan membongkar dan membangun ulang,” kata Peri kepada Bisnis, Selasa (6/5/2014).
Penyatuan konsep tradisional dan modern dalam satu bangunan dinilai belum bisa dilakukan.
Pedagang pasar tradisional akan sulit bersaing dengan tenant di pusat perbelanjaan. Begitu juga dengan pembeli yang akan lebih nyaman jika berbelanja di pasar modern.
Menurutnya urgensi pembangunan pasar bukan pada kemegahan bangunan.
Seharusnya pemerintah lebih memikirkan bagaimana agar pedagang bisa tertampung dan menjalankan aktivitas dengan baik terlebih dahulu.
Dia berpendapat pemerintah kota sebaiknya mulai memikirkan untuk membangun pasar induk sebagai pusat akses perdagangan di Riau.
Saat ini Bumi Lancang Kuning belum memiliki pasar induk.
Terlebih, lanjutnya, sebagian besar perekonomian Riau ditopang oleh pelaku usaha kecil dan menengah dengan porsi 80%.
Adanya pasar induk tersebut bisa semakin menggerakkan perekonomian masyarakat.
Dana pembangunan pasar 10 lantai tersebut sebagian bisa dialokasikan untuk perencanaan pembangunan pasar induk yang memiliki tingkat kegunaan yang tinggi.
"Daerah strategis pasar induk antara lain di Kulim maupun Rumbai,” ujarnya.