Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kehutanan melepas 120 orang lulusan program Bakti Sarjana Kehutanan (Basarhut) yang akan ditempatkan untuk membantu operasional di 53 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Indonesia.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuturkan pihaknya mengaku kesulitan mencari tenaga kehutanan, apalagi standar yang ditetapkan oleh Kementerian PAN-RB tidak sesuai dengan keperluan pengelolaan hutan.
"Kita tidak butuh yang bisa Bahasa Inggris. Ini beda soal, beda kompetensi. Kemenhut punya keperluan khusus, yaitu mereka yang mau tinggal di hutan. Nilainya kecil tidak apa-apa, dari pada cumlaude, tapi ditaruh di Leuser 2 hari, pulang karena meriang," kata Zulkifli, Senin (3/3/2014).
Kemenhut melansir setiap tenaga Basarhut akan mendapatkan honorarium sebesar Rp2,3 juta/bulan, biaya operasional dan pemondokan Rp1 juta/bulan, biaya perjalanan dan berhak menerima honor jika diperbantukan kepada instansi tertentu.
Sementara itu, kontrak yang diberikan terhadap masing-masing tenaga Basarhut adalah dua tahun.
Dari total 120 orang alumnus Basarhut, tercatat Universitas Hasanuddin Makassar menyumbang 35 orang, IPB sebanyak 30 orang, UGM 30 orang, Universitas Sumater Utara 9 orang, dan 29 tenaga lainnya dari pelbagai perguruan tinggi.