Bisnis.com, JAKARTA - Pada Bulan Dzulhijjah ada dua puasa sunnah yang memiliki keutamaan bagi yang menjalankan, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah. Lalu bagaimana cara menjalankannya? Yuk kita simak mengenal lebih dekat Puasa Tarwiyah dan Arafah serta panduan lengkap.
Puasa Tarwiyah dan Arafah ini dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah (bulan haji). Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah. Sedangkan puasa Arafah dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah.
Diketahui, puasa Tarwiyah menjadi awal dari rangkaian ibadah haji. Para jamaah haji mulai mempersiapkan diri melaksanakan wukuf di Arafah. Puasa Arafah mengandung makna penambahan kekuatan fisik dan spiritual bagi para jamaah haji sebelum melaksanakan rukun haji. Puasa Tarwiyah menghapus dosa setahun sebelumnya.
Selain itu, bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah mendapatkan pahala, seperti pahala yang didapatkan Nabi Ayub. Hal itu berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais:
"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam,".
Baca Juga
Besok 4 Juni 2025 merupakan waktu puasa sunah tarwiyah pada 8 dzulhijah jelang Iduladha.
Waktu niat puasa Tarwiyah sama seperti puasa pada umumnya, dimulai pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar.
Adapun lafal niatnya sebagaimana berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
Bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut adalah lafal niat puasa Tarwiyah ketika siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”