Bisnis.com, ROMA - Ekonomi Italia mengalami kontraksi 1,9% tahun lalu seiring dengan ekspor yang gagal mengkompensasi lemahnya permintaan domestik.
Badan Pusat Statistik (BPS) Italia pada Senin (3/3/2014) mengatakan produk domestik bruto (PDB) tahun lalu mencatat penurunan 2,4% dari pertumbuhan PDB 2012.
Kontraksi kali ini sesuai dengan prediksi 10 ekonom yang disurvei Bloomberg. Belanja konsumen juga merosot 2,6% tahun lalu sedangkan ekspor naik tipis 0,1%.
Italia masih menghadapi tantangan untuk melunakkan utang yang mencapai 132,6% dari PDB tahun lalu, dari 127% pada 2012. Defisit fiskal bertahan pada angka 3% dari PDB tahun lalu.
Sebelumnya, European Commission sempat menyatakan ekonomi Italia akan mengalami ekspansi 0,6% tahun ini menyusul lemahnya konsumsi dan meningkatnya angka pengangguran.
Selain itu, European Commission juga memperkirakan angka pengangguran Italia tidak akan menurun hingga 2015.
Angka pengangguran Italia meningkat tajam ke rekor tertinggi yaitu 12,9% pada Januari tahun ini. Data tersebut sekaligus mengindikasikan perusahaan akan gagal merekrut pegawai baru, bahkan ketika ekonomi mulai pulih.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi yang terpilih minggu lalu berjanji untuk memulihkan kondisi pasar tenaga kerja pada 100 hari pertama setelah menjabat.
Untuk mewujudkan rencananya itu, Renzi membutuhkan US$13,7 miliar dari pemangkasan belanja pemerintah guna mengurangi retribusi bisnis regional dan pajak pendapatan pribadi.