Bisnis.com, JAKARTA—Maraknya penembakan dan teror terhadap anggota Polri dianggap terjadi karena adanya banyak hal, salah satunya adalah kecemburuan atas kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki Polri.
“Sejak 1998, teror semakin meningkat. Sementara teror terhadap anggota Polri baru meningkat akhir-akhir ini. Hal itu kemungkinan karena rasa dendam, ataupun iri atas kewenangan yang kami miliki,” ujar Irjen Pol Ronny F Sompie, Kadiv Humas Mabes Polri, Sabtu (14/9/2013).
Hal itu disampaikan dalam diskusi Polri: Balada dan Nestapa di Warung Daun Cikini, Sabtu 14 September 2013 pukul 09.00 WIB. Adapun pada Jumat (13/9) sore, seorang anggota polisi ditembak di Perumahan Bhakti ABRI, Cimanggis, Depok. Korban bernama Briptu Ruslan Kusuma.
Briptu Ruslan Kusuma ditembak di bagian kaki, dalam perjalanan pulang dari mencuci motor. Korban ditembak di perumahan Bhakti ABRI, Cimanggis, Depok.
Saat itu Briptu Ruslan Kusuma berpakaian sipil, bukan baju dinas. Ketika dalam perjalanan pulang ke rumah, motornya dipepet oleh empat orang. Seorang di antaranya menembak Briptu Ruslan di kaki. (ra)