Bisnis.com, Moskwa--Para pemimpin Rusia dan Jerman Kamis (29/8/2013) berbicara melalui telepon mengenai peningkatan situasi di Suriah.
Pembicaraan yang diprakarsai Jerman itu mencatat pentingnya laporan senjata kimia kini sedang dipersiapkan penyidik untuk ditinjau Dewan Keamanan PBB.
Presiden Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan 'pertukaran pendapat menyeluruh' tentang berbagai aspek krisis Suriah, kata layanan pers Kremlin, tulis Antara.
Jerman dan Rusia sepakat bahwa upaya proaktif mencari penyelesaian politik-diplomatik akan terus dilakukan di PBB dan dalam format lain.
Negara-negara Barat sedang mempertimbangkan intervensi bersenjata dalam perang sipil 2 tahun setelah ratusan orang tewas pekan lalu di ibu kota Suriah, Damaskus dalam serangan gas saraf yang dituding pihak oposisi dilakukan oleh pasukan pemerintah.
Pemerintah Suriah dengan cepat membantah tuduhan tersebut dan mengatakan memiliki bukti bahwa kelompok pemberontak lah yang menggunakan senjata kimia tersebut.
Satu tim penyelidik senjata kimia PBB mulai bekerja di Damaskus pekan lalu.
Tim ini diharapkan untuk mengunjungi tiga lokasi yang diduga mengalami serangan senjata kimia, termasuk sepekan lalu di Ghouta, bagian timur kota. (ra)