Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Prabowo-Albanese, Singgung Isu Pangkalan Rusia di Papua?

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tidak turut membahas isu terkait rencana Rusia mendirikan markas di Papua.
Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Kamis (15/5/2025). Foto: Akbar Evandio
Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Kamis (15/5/2025). Foto: Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyebut pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tidak turut membahas isu terkait rencana Rusia mendirikan markas atau pangkalan militer di Papua. 

Sugiono mengatakan, pemerintah Indonesia juga telah membantah isu tersebut yang bermula dari suatu publikasi. Dia menyampaikan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Anthony pagi hingga siang hari ini tidak sama sekali membahas isu dimaksud. 

"Tidak dibahas tadi," ungkapnya dikutip, Jumat (16/5/2025). 

Sugiono pun juga menyampaikan bahwa isu yang sempat beredar di beberapa media massa itu tidak benar. Dia menyebut klarifikasi dari pihak pemerintah Indonesia sudah disampaikan. 

"[Klarifikasi] sudah disampaikan beberapa waktu yang lalu," kata politisi Partai Gerindra itu.

Menurut Sugiono, pertemuan pertama Prabowo dengan Anthony setelah berhasil memenangkan Pemilu Australia itu mendiskusikan beberapa hal. Misalnya, terkait dengan dukungan Australia untuk Indonesia terkait dengan proses aksesi keanggotaan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). 

Kedua pemimpin negara juga membahas soal dukungan Australia kepada Indonesia pada Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik atau Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Bantahan Pemerintah RI 

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyebut ada ada pihak yang ingin mengadu domba Indonesia dengan isu pendirian markas atau pangkalan militer Rusia di Papua. 

Kepala Biro Info Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan tidak ada rencana pemerintah Indonesia untuk membangun markas militer Rusia di Papua.  

Pasalnya, Frega menegaskan hal tersebut bertentangan dengan kepentingan nasional yang kini tengah dibangun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Hal itu tentu saja kontraproduktif dengan kepentingan nasional Indonesia," tuturnya di Jakarta, Rabu (16/4/2025). 

Frega juga menduga ada pihak yang ingin mengadu domba Indonesia dengan negara lain dengan membuat wacana pendirian markas militer Rusia di Papua. 

"Apalagi saat ini kan visi pemerintah adalah membangun mensejahterakan rakyat dan ketika ada isu-isu polemik dari hal-hal kecil yang, saya tidak tahu mungkin ada pihak-pihak ingin mengadu domba atau ingin yang memunculkan masalah itu, akhirnya jadinya timbul kegaduhan," katanya.

Seperti diberitakan Reuters sebelumnya, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles disebut telah berbicara dengan Menteri Pertahanan RI Sjafri Sjamsoeddin saat isu itu mencuat. Sjafrie menyampaikan bahwa tidak ada rencana pendirian pangkalan militer udara Rusia di Indonesia. 

"Dia [Sjafrie] telah menyampaikan ke saya dengan penjelasan yang sangat jelas, laporan-laporan soal prospek pengoperasian pesawat militer Rusia dari Indonesia adalah tidak benar," kata Richard, dikutip dari Reuters


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper