Bisnis.com, BEIRUT--Pakar senjata PBB dijadwalkan menginvestivigasi suatu lokasi yang diduga terdapat gas beracun untuk membunuh ratusan warga di pinggiran kota Damaskus pada hari ini (26/8/2013).
Kemarin Suriah sepakat mengizinkan pakar tersebut mengunjungi lokasi yang dimaksud.
Namun, Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan barang bukti telah dihancurkan oleh pemerintah dengan cara menembaki lokasi tersebut selama lima hari terakhir.
Mereka menuduh Suriah mengizinkan para pakar datang terlambat.
Pemerhati Suriah mengatakan keputusan pemerintah untuk mengizinkan para pakar PBB adalah upaya untuk mencegah adanya intervensi.
"Pandangan saya bahwa pemerintah Suriah menyepakati para pakar dari PBB itu dipicu oleh kemungkinan meningkatnya aski militer," kata Malcolm Chalmers, Direktur Penelitian di Britain's Roya United Services Insitute.
"Saya pikir itulah sebabnya kenapa mereka melakukannya," ujarnya. (ra)