Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Minta Maaf Terindiksi Sebagai Instansi Terkorup

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie menyampaikan permintaan maaf terkait hasil survei yang dilakukan Transparency International Indonesia (TII) yang menyebutkan kepolisian sebagai salah satu lembaga terkorup

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie menyampaikan permintaan maaf terkait hasil survei yang dilakukan Transparency International Indonesia (TII) yang menyebutkan kepolisian sebagai salah satu lembaga terkorup di Indonesia.

"Polri yang memiliki 400.000 anggota di seluruh Indonesia harus berbesar hati menerima setiap masukan baik berupa teguran, koreksi atau hasil penelitian yang walau ada yang menyakitkan, kalau ini benar, Polri meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Ronny di Jakarta, Rabu (10/7/2013

Menurutnya,  lembaga survei tersebut pasti memiliki kategori dan alasan untuk menentukan pola surveinya.
Ronny meminta lembaga survei untuk memberikan rekomendasi guna memperbaiki kualitas Polri. "Kami minta agar lembaga survei juga memberikan rekomendasi yang tajam, simpul mana yang harus diperbaiki Polri."

Sebelumnya survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 yang dilakukan oleh TII menyebutkan bahwa tiga lembaga terkorup di Asia Tenggara di antaranya kepolisian dengan jumlah 3,9%, parpol 3,6% dan pejabat publik sebesar 3,5%. Peradilan menempati urutan selanjutnya dengan 3,4% serta parlemen dengan jumlah 3,3%.

Hasil survei di Indonesia memperlihatkan kepolisian sebagai lembaga terkorup dengan indikasi sebesar 4,5%  yang disusul parlemen. Sementara peradilan berada di posisi ketiga dengan indikasi sebesar 4,4% dan parpol di angka 4,3%.
(Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper