BISNIS.COM, BANDUNG-- Wali Kota Bandung Dada Rosada dan Sekda Kota Bandung Edi Siswadi diketahui mengarahkan Herry Nurhayat untuk menyiapkan sejumlah uang lalu diserahkan ke Toto Hutagalung untuk mengurus banding kasus dana bansos Pemkot Bandung.
Hal tersebut diketahui saat penyidik KPK melakukan rekonstruksi kasus suap hakim Setyabudi terkait pengurusan perkara korupsi dana bansos Pemkot Bandung, di lobi Hotel Topas Galeria Bandung, Kamis.
Namun, saat salah seorang penyidik KPK membacakan pernyataan tersebut Edi Siswadi tampak keberatan dengan pernyataan penyidik KPK tersebut.
"Kalau keberatan nanti saja," kata penyidik yang menggunakan rompi bertuliskan "KPK".
Tiga tersangka yakni Edi Siswadi, Toto Hutagalung dan Herry Nurhayat, hadir dalam rekonstruksi di lobi Hotel Topas Galeria Bandung.
Edi Siswadi yang memakai batik warna cokelat duduk dalam satu meja bersama Toto dan Herry yang mengenakan rompi berwarna oranye bertuliskan "Tahanan KPK".
Selain itu, Wali Kota Bandung Dada Rosada juga tampak hadir pada rekonstruksi yang berlangsung di Hotel Topas Galeria Bandung.
"Siap, siap," kata Dada ketika dimintai komentar oleh wartawan pada rekonstruksi tersebut.
Usai menggelar rekonstruksi di Hotel Topas Galeria Bandung, penyidik KPK melanjutkan rekonstruksi ke Balai Kota Bandung. (Antara)
DADA ROSADA Arahkan Herry Urus Suap Hakim Setyabudi
BISNIS.COM, BANDUNG-- Wali Kota Bandung Dada Rosada dan Sekda Kota Bandung Edi Siswadi diketahui mengarahkan Herry Nurhayat untuk menyiapkan sejumlah uang lalu diserahkan ke Toto Hutagalung untuk mengurus banding kasus dana bansos Pemkot Bandung.Hal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
32 menit yang lalu
Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2
1 jam yang lalu