BISNIS.COM, BERLIN—Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan negara-negara zona euro untuk mengikuti langkah Jerman dalam mengetatkan anggaran dan membentuk kembali pasar tenaga kerja guna mencapai pertumbuhan.
Merkel berupaya mencegah terjadinya erupsi krisis sebelum diadakannya pemilihan umum di Jerman pada September mendatang.
Di saat para pemimpin Eropa berjuang menghentikan resesi dan meningkatnya pengangguran, Merkel memuji upaya Jerman dalam mempertahankan kestabilan ekonomi di masa krisis, dan mengatakan 17 negara zona euro harus berpegang pada resep disiplin anggran serta meningkatkan daya kompetisi agar pertumbuhan dapat dicapai.
“Kepentingan utama Jerman adalah untuk melakukan apapun agar reformasi struktural dan disiplin anggaran dapat diterapkan di negara-negara lainnya,” ujar Merkel dalam podcast mingguannya.
Bahkan ketika Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan ulang bahwa krisis 3 tahun di zona euro telah berakhir, potensi risiko dari utang Yunani mencuat dan naiknya pengangguran di kalangan pemuda Eropa menambah goncangan di tengah persiapan pertemuan pemimpin Uni Eropa pada 27 Juni mendatang.
Dalam kunjungan 2 harinya ke Jepang, Hollande mengulangi pernyataan bahwa fase akut dari krisis di zona euro telah berakhir, dan tugas utama bagi para pemimpin di kawasan bermata uang tunggal itu adalah memicu pertumbuhan dan angka bekerja.
“Eropa telah menjadi lebih stabil, tetapi saat ini mereka harus lebih berorientasi pada pertumbuhan,” jelas Hollande dalam sebuah konferensi di Tokyo pada 8 Juni. Apa yang penting untuk dimengerti Jepang, menurut Hollande, adalah bahwa krisis zona euro telah berakhir.
Sementara itu, para menteri keuangan dan tenaga kerja dari Spanyol, Jerman, Italia, dan Prancis dijadwalkan bertemu di Roma pada 14 Juni untuk meloloskan rencana Eropa dalam mengatasi masalah angka pengagguran pemuda yang mencapai 24%.
Merkel dan Hollande telah bertemu pada akhir bulan lalu untuk mendiskusikan problem tersebut, sembari mengumumkan bantuan sebesar 6 miliar euro (US$7,9 miliar) guna memerangi pengangguran.
Para pemimpin Eropa dapat merasa lega setelah Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengatakan pada pekan lalu perekonomian zona euro akan kembali bertumbuh pada akhir tahun ini. Nilai tukar euro naik 1,7% pekan lalu terhadap dolar AS, dan merupakan peningkatan penguatan tertinggi sejak Februari. (mfm)