BISNIS.COM, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Dada Rosada membantah kabar yang menyebutkam dirinya merupakan otak pemberi suap kepada hakim Setyabudi Tejo Cahyono, tersangka dalam kasus suap dana bantuan sosial di Pemkot Bandung.
Bantahan itu, disampaikan Dada sebelum menjalani pemeriksaan KPK hari ini, Kamis (23/05). "Tidak, tidak," ujar Dada ketika ditanya mengenai isu tersebut.
Kali ini, merupakan pemanggilan kedua yang dijalani Dada. Sebelumnya, dia telah menjalani pemeriksaan KPK pada 20 Mei 2013, selama kurang lebih 11 jam.
Hari ini, Dada menjalani pemeriksaan untuk tersangka Toto Hutagalung. Dia dianggap sebagai salah satu saksi kunci yang mengetahui aliran dana suap tersebut.
Selain memeriksa Dada, hari ini KPK juga memeriksa mantan sekretaris daerah pemkot Bandung Edi Siswadi juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Setyabudi Tejocahyono.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan menetapkan empat orang yaitu hakim Setyabudi Tejocahyono sebagai penerima suap, HN (Herry Nurhayat) yang menjabat sebagai Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kota Bandung, AT (Asep Triana) yaitu perantara pemberian suap dan TH (Toto Hutagalung) yang merupakan orang dekat Walikota Bandung Dada Rosada.
KPK menangkap hakim Setyabudi di kantornya di PN Bandung pada Jumat (23/3), sesaat setelah menerima uang senilai Rp150 juta dari Asep.KPK menyita uang tersebut dan mobil Toyota Avanza milik Asep yang memuat uang lain berjumlah Rp350 juta.
Dalam penggeledahan di kantor hakim Setyabudi, ditemukan uang senilai ratusan juta rupiah dan ribuan uang dolar AS dan berita acara pemeriksaan yang memuat nama Dada Rosada. (bas)
SUAP BANSOS: Wali Kota Dada Rosada Bantah Tuduhan
BISNIS.COM, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Dada Rosada membantah kabar yang menyebutkam dirinya merupakan otak pemberi suap kepada hakim Setyabudi Tejo Cahyono, tersangka dalam kasus suap dana bantuan sosial di Pemkot Bandung.Bantahan itu, disampaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mia Chitra Dinisari
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
44 menit yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
49 menit yang lalu
Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2
1 jam yang lalu