BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Pemerintah Kota Balikpapan akhirnya meluncurkan Program Rumah Pangan Lestari setelah sebelumnya sempat tertunda karena belum matangnya persiapan di lapangan.
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan program ini diluncurkan untuk menumbuhkan budaya produktif di masyarakat.
Hasil produksi dari rumah pangan lestari, tambahnya, dapat mengurangi ketergantungan beberapa komoditas dari daerah lain.
“Nantinya, diharapkan berdampak pada rendahnya angka inflasi yang sering disebabkan oleh volatilitas harga bahan makanan,” ujarnya dalam sambutan launching rumah pangan lestari, Selasa (23/04/2013).
Program ini menggunakan lahan milik warga yang menganggur seperti pekarangan rumah atau sisa lahan yang masih bisa ditanami. Beberapa jenis sayuran seperti cabai, tomat dan bawang merah serta budidaya ikan lele menjadi komoditas yang akan dikembangkan dalam program tersebut.
Konsultan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Muhamad Soleh menambahkan akan ada 102 perwakilan rukun tetangga (RT) yang akan menjadi proyek percontohan rumah pangan lestari ini.
Rencananya, akan ada pelatihan bagi seluruh RT yang ikut dalam membudidayakan komoditas yang akan dikembangkan.
Soleh mengakui untuk budidaya cabai dan tomat serta lele sedikit lebih mudah dikembangkan di Balikpapan. Adapun untuk bawang merah, pihaknya masih dalam tahap ujicoba tetapi tidak menutup kemungkinan dapat berhasil.
Tiap RT yang telah ditunjuk tersebut akan mendapatkan jatah masing-masing dua kantung benih berisi sekitar 1.500 bibit. Biasanya, hanya 80% dari jumlah bibit yang dapat berkembang dan selanjutnya dapat diambil hasilnya.
“Kalau bisa 1.000 bibit yang dihasilkan tentu lumayan karena akan disebarkan ke kepala keluarga dalam RT tersebut,” tukasnya.
Adapun untuk lele, pihaknya menyiapkan 500 bibit tiap RT untuk dapat dikembangbiakkan. Kerja sama dengan penggerak PKK Kota Balikpapan menjadi salah satu cara untuk mensukseskan program ini.
Program pertama ini, rencananya akan dievaluasi dalam tiga bulan ke depan setelah panen berlangsung.
Kemudian, pihaknya akan melakukan perbaikan untuk selanjutnya meningkatkan kinerja program rumah pangan lestari sehingga benar berdampak terhadap laju inflasi kota.