BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh menegaskan bahwa tidak terjadi "kebocoran" soal ujian nasional (UN) walaupun pelaksanaannya di beberapa provinsi mengalami penundaan akibat keterlambatan pendistribusian naskah soal.
"Saya harap publik dan siswa tidak terpancing dengan isu-isu kebocoran soal UN. Hal seperti itu tidak usah dipercaya karena setiap tahap pembuatan soal sangat ketat kerahasiaannya. Tidak ada bocoran soal, yang ada hanyalah spekulasi bocoran kunci jawaban," kata Nuh pada saat melakukan inspeksi pelaksanaan UN di SMA Negeri 3 di Jakarta, Senin (15/4).
Menurutnya, kemungkinan terjadinya "kebocoran" soal UN sangat kecil karena walaupun seseorang memang mendapatkan satu soal UN, hal itu akan percuma karena soal untuk ujian nasional dibuat dalam beberapa jenis naskah yang berbeda-beda sehingga kunci jawaban untuk soal-soal itu pun berbeda.
"Tidak hanya itu, seseorang akan sulit untuk mengetahui kunci jawaban yang satu untuk soal yang mana sebab kami memakai kode yang berupa "bar code" untuk mencocokkan antara soal dengan kunci jawabannya," jelas Nuh.
Selain itu, katanya, setiap provinsi, bahkan setiap ruang ujian di sekolah, akan mendapatkan soal yang berbeda sehingga kemungkinan untuk kebocoran soal sangat kecil. (Antara/if)
UJIAN NASIONAL SMA: Mendikbud Jamin Tak Ada Kebocoran, Meski Ditunda
BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh menegaskan bahwa tidak terjadi "kebocoran" soal ujian nasional (UN) walaupun pelaksanaannya di beberapa provinsi mengalami penundaan akibat keterlambatan pendistribusian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Legislator PKS Protes Sekolah Internasional Kena PPN 12%
5 jam yang lalu