BISNIS.COM, SEOUL - Para anggota parlemen dari partai yang berkuasa di Korea Selatan pada Rabu (10/4/2013), mendesak Korea Utara untuk menormalkan kegiatan di kompleks industri gabungan Kaesong.
Sementara, penarikan para pekerja oleh Korut dari kompleks itu meningkatkan keraguan atas masa depan dari apa yang dilihat sebagai simbol terakhir kerja sama ekonomi antar-Korea.
Dalam pertemuan para anggota senior partai, ketua Partai Saenuri Whang Woo-yea mengatakan, "Saya mendesak Korea Utara untuk menghormati tujuan awal Kompleks Industri Kaesong dan bersama-sama menjalankan upaya untuk melakukan normalisasi, dengan mengenyampingkan (ambisi-ambisi) politik dan nuklir."
Kedua Korea harus memiliki pandangan jangka panjang menyangkut Kaesong karena proyek tersebut merupakan simbol dan sumber pertukaran serta kerja sama antara Korea Selatan dan Korea Utara, kata Whang.
Kegiatan di pabrik-pabrik Korsel di Kaesong berhenti pada Selasa karena Korut menarik semua warganya yang bekerja pada perusahaan-perusahaan Korsel.
Satu pekan sebelumnya, Korut mulai memberlakukan larangan masuk bagi para pekerja dan kendaraan Korea Selatan ke wilayah itu sebagai langkah lebih luas negara tersebut dalam menjalankan provokasi terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Korut selama berminggu-minggu telah melancarkan ancaman militer dan melakukan tindakan-tindakan yang memancing kemarahan.
Anggota parlemen dari partai yang telah berkuasa selama lima periode itu, Nam Kyung-pil, juga meminta pemerintah Korea Selatan membuat langkah yang dapat membantu perusahaan-perusahaan Korsel menghadapi pembekuan kompleks industri Kaesong.
"Sekarang adalah saat yang tepat (bagi pemerintah) untuk menyatakan pengiriman utusan khusus ke (Korea) Utara untuk memulai pembicaraan," ujarnya. Ia merujuk kepada berbagai imbauan agar Korsel mengirim seorang utusan ke Korea Utara.
Anggota parlemen Won Yoo-chul mendesak Korut untuk "tidak sampai mengambil pilihan yang salah" dengan mengatakan bahwa Kompleks Industri Kaesong merupakan simbol kerja sama ekonomi antar-Korea yang dibangun agar warga kedua negara dapat hidup secara berdampingan dan memajukan perdamaian serta menjadi basis untuk penyatuan dua Korea.
Anggota lain parlemen, Yu Ki-ju, mengatakan, "Apa yang diinginkan (Korea) Utara adalah membuat para warga Korea Selatan dan masyarakat internasional ketakutan atas ancaman perang dan meminta dibukanya pembicaraan dengan Korut."
Kompleks industri yang mulai beroperasi tahun 2004 itu menggabungkan modal dan teknologi Korea Selatan dengan tenaga kerja Korea Utara --yang murah.
Sebelum Kaesong dibekukan, tercatat sekira 53.000 warga Korea Utara yang bekerja 123 perusahaan Korea Selatan.
KOREA SELATAN Ingin Industri Kaesong Beroperasi Normal
BISNIS.COM, SEOUL - Para anggota parlemen dari partai yang berkuasa di Korea Selatan pada Rabu (10/4/2013), mendesak Korea Utara untuk menormalkan kegiatan di kompleks industri gabungan Kaesong.Sementara, penarikan para pekerja oleh Korut dari kompleks
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
57 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
1 jam yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
1 jam yang lalu