Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengklaim Indonesia berhasil menorehkan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah berdiri selama 80 tahun.
Dari sisi kesejahteraan, tingkat pengangguran turun menjadi 4,76% pada Februari 2025 dari 4,82% tahun sebelumnya, dengan penciptaan 3,6 juta lapangan kerja baru. Tingkat kemiskinan tercatat 8,47%, terendah sepanjang sejarah, sementara inflasi tetap terkendali di kisaran 2,4%.
Hal ini dia sampaikan dalam Pidato Presiden RI tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya dalam di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
“Inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera,” ucapnya dalam forum itu.
Prabowo menegaskan bahwa ketangguhan menjadi fondasi kemandirian dan kesejahteraan, dengan fokus memperkuat ketahanan pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan.
“Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat, bukan demi segelintir kelompok. Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan, nilai tambah harus dimaksimalkan dan tetap berada di tanah air kita Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga
Prabowo juga menyoroti komitmen pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke, memastikan pendidikan dan kesehatan dapat diakses seluruh anak bangsa.
Dia mengingatkan bahwa 10 bulan pertama pemerintahannya dijalankan di tengah situasi global penuh ketidakpastian, termasuk memanasnya tensi geopolitik dan ancaman perang tarif.
Tak hanya itu, dia menilai Indonesia mampu bertahan dengan baik dengan data menunjukkan ekonomi kuartal II/2025 tumbuh 5,12% secara tahunan atau year on year (Yoy), membaik dari 4,87% pada kuartal I/2025. Pertumbuhan ini didukung konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97% dan lonjakan ekspor sebesar 10,67%.
Prabowo mengakhiri pidatonya dengan apresiasi kepada DPR RI atas kerja sama dalam penyusunan dan pelaksanaan APBN, seraya berharap sinergi ini terus terjaga demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4% sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat yang tidak mampu,” pungkas Prabowo.