Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Israel Pimpin Ibadah 1.250 Yahudi di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Menteri Israel Itamar Ben-Gvir memicu ketegangan dengan memimpin ibadah 1.250 Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa, melanggar status quo yang sensitif.
Polisi perbatasan Israel berada di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, sementara ketegangan meningkat selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. REUTERS/Ammar Awad
Polisi perbatasan Israel berada di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, sementara ketegangan meningkat selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. REUTERS/Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keamanan Nasional Israel dari kubu sayap kanan Itamar Ben-Gvir kembali memicu ketegangan regional setelah mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Minggu (3/8/2025).

Dikutip melalui Reuters, dia mengklaim bahwa dirinya hanya berdoa di lokasi tersebut yang menjadi langkah yang dianggap menantang aturan status quo sensitif yang telah lama dijaga.

Kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal sebagai Temple Mount oleh umat Yahudi, merupakan situs yang sangat sensitif dan sakral bagi dua agama besar. Berdasarkan kesepakatan status quo yang telah berlaku selama beberapa dekade, lokasi ini dikelola oleh Waqf Islam Yordania, di mana umat Yahudi diizinkan berkunjung tetapi tidak diperbolehkan berdoa. 

Menyusul kunjungan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa kebijakan resmi pemerintah Israel mengenai status quo “tidak berubah dan tidak akan berubah.”

Kendati demikian, sejumlah video yang dirilis oleh kelompok kecil Yahudi bernama Temple Mount Administration menunjukkan Ben-Gvir memimpin sekelompok orang berjalan di dalam kompleks. Video lain yang beredar secara online, meskipun belum dapat diverifikasi oleh Reuters, tampak menunjukkan Ben-Gvir sedang berdoa di lokasi tersebut.

Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan Tisha B'Av, hari puasa Yahudi yang memperingati kehancuran dua kuil Yahudi kuno yang dulu berdiri di lokasi tersebut.

Menurut pihak Waqf, Ben-Gvir termasuk dalam 1.250 orang yang naik ke kompleks pada hari itu. Mereka menuduh rombongan melakukan ibadah, meneriakkan yel-yel, dan menari, yang dinilai sebagai pelanggaran terhadap aturan kuno.

Ben-Gvir sebelumnya dikenal vokal menyerukan agar umat Yahudi diizinkan berdoa secara terbuka di Temple Mount, sebuah sikap yang berulang kali memicu kecaman dari komunitas Muslim global.

Dalam pernyataannya, Ben-Gvir mengaku berdoa untuk kemenangan Israel atas Hamas dalam konflik di Gaza, serta pemulangan sandera Israel yang ditahan kelompok militan tersebut. Dia juga mengulangi seruan agar Israel merebut seluruh wilayah Gaza, sebuah pernyataan yang berpotensi memanaskan situasi. 

Tak butuh waktu lama, Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui juru bicaranya Nabil Abu Rudeineh, mengecam keras kunjungan Ben-Gvir dan menyebutnya sebagai tindakan yang "melintasi semua garis merah."

"Komunitas internasional, khususnya pemerintah Amerika Serikat, harus segera bertindak untuk menghentikan kejahatan para pemukim serta provokasi pemerintah ekstrem kanan Israel di Masjid Al-Aqsa, menghentikan perang di Gaza, dan membuka akses bantuan kemanusiaan," tegas Rudeineh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro