Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen mesin dan suku cadang mobil asal Jerman, Bosch, mengumumkan akan memangkas 1.100 karyawan hingga 2029 dan merestrukturisasi pabriknya di Reutlingen.
Dilansir Reuters, Jumat (25/7/2025), hal ini disebabkan oleh pasar otomotif yang memburuk dengan cepat mendorong penurunan penjualan, ujar seorang pejabat senior perusahaan pada hari Selasa.
Bosch selanjutnya akan memfokuskan pabriknya terutama pada manufaktur semikonduktor, karena memproduksi unit kontrol elektronik tidak lagi kompetitif, demikian menurut sebuah pernyataan.
Bosch mempekerjakan sekitar 10.000 orang di Reutlingen. Produsen mobil Jerman dan Eropa telah berada di bawah tekanan akibat biaya tinggi dan persaingan asing yang ketat, serta perang tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagang globalnya.
Pendiri Bosch
Bosch berdiri hampir 140 tahun, pada 1886, Robert Bosch mendirikan sebuah “Workshop Mekanika Presisi dan Teknik Elektro” di Stuttgart, Jerman. Ini menjadi cikal bakal kelahiran perusahaan suku cadang mobil yang beroperasi secara global saat ini.
Mengutip laman resmi Bosch, Robert Bosch lahir pada 23 September 1861, di Albeck, dekat Ulm, Jerman selatan. Dia lahir di keluarga yang besar sebagai anak ke-11 dari 12 bersaudara.
Keluarga Bosch cukup makmur karena ayahnya, Servatius, dan ibunya, Maria Margaretha, mewarisi tanah. Selain bertani, mereka juga mengelola penginapan "Krone".
Servatius memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keyakinan Robert Bosch di masa kecilnya. Dia sendiri berpendidikan tinggi, sempat mengenyam pendidikan di sekolah teknik menengah di Ulm.
Pada usia 15 tahun, dia mengikuti nasihat ayahnya dan memulai magang sebagai mekanik presisi yang diselesaikannya tiga tahun kemudian.
Selanjutnya, karena sudah memiliki kebebasan untuk menjelajah, memperluas wawasan, dan memperluas pengetahuannya, dia mulai bekerja sebagai pekerja harian, merasakan kehidupan di beberapa perusahaan, dan mempelajari lebih lanjut tentang keahliannya.
Selama periode inilah Bosch bersinggungan dengan bidang teknik elektro yang baru. Dia terpesona oleh berbagai kemungkinan yang ditawarkannya.
Berambisi untuk belajar lebih banyak, dia mendaftar di Politeknik Stuttgart sebagai mahasiswa non-terdaftar selama satu tahun. Perjalanan penemuannya segera membawanya lebih jauh ke Amerika Serikat dan Inggris.
Dia sempat bekerja di 'Edison Machine Works' milik Thomas Edison di New York City, serta menghabiskan waktu di 'Siemens Brothers' di Woolwich, London.
Perlahan tapi pasti, dia mulai mendapatkan gambaran tentang seperti apa kehidupan profesionalnya di masa depan. Pada usia 25 tahun, dia membuka usaha kecilnya sendiri, "Workshop for Precision Mechanics and Electrical Engineering" pada bulan November 1886.
Sejak tahun 1906, dia menjadi pionir mendirikan salah satu perusahaan pertama yang menerapkan sistem kerja delapan jam sehari.
Tak lama kemudian, Robert Bosch juga dijuluki "Bapak Bosch" oleh rekan-rekannya, yang menyadari rasa tanggung jawabnya terhadap tenaga kerja dan kesejahteraan mereka. Tanggung jawab ini terus dia jalani dengan sangat serius.
Berkat kemampuannya untuk mendorong tindakan independen dan mendelegasikan tugas, dia juga merupakan pelopor dalam prinsip-prinsip manajemen yang masih berlaku tak hanya di perusahaan Bosch, tapi juga di berbagai industri hingga saat ini.