Bisnis.com, KLATEN — Presiden Prabowo Subianto, menegaskan bahwa peluncuran program 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan langkah pemerintah untuk memperpendek rantai distribusi barang-barang kebutuhan pokok, termasuk obat-obatan dan bahan pangan penting bagi rakyat kecil.
"Saudara-saudara, 80.000 koperasi ini adalah suatu upaya untuk memperpendek rantai distribusi, rantai aliran bahan-bahan penting bagi rakyat, termasuk obat-obatan," ujar Presiden Prabowo saat memberikan sambutan di Bentangan, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).
Kepala negara menjelaskan, rakyat kecil harus mendapatkan akses terhadap obat-obatan penting dengan harga terjangkau.
Oleh sebab itu, Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Pertahanan yang telah membentuk lembaga farmasi pertahanan untuk memproduksi obat generik murah.
Presiden Ke-8 RI itu juga menyinggung kemungkinan pengadaan obat gratis bagi masyarakat miskin, meski mengakui hal tersebut tergantung pada ketersediaan anggaran. Dengan nada ringan, dia menyebut Menteri Keuangan selalu tampak "agak stres" setiap kali dia menyampaikan ide baru yang berpihak kepada rakyat.
“Kalau ada dananya, khusus untuk rakyat miskin, obatnya harus gratis. Kalau ada uangnya,” ucapnya.
Baca Juga
Namun, Prabowo juga menyoroti adanya berbagai bentuk penyimpangan dalam distribusi bahan pangan, seperti manipulasi kualitas dan kuantitas beras serta minyak goreng.
Dia mengungkapkan bahwa praktik nakal seperti mengganti label beras biasa menjadi premium, atau mengurangi isi botol minyak goreng hingga 20%, masih sering terjadi.
“Ini besar loh, 20% dari sekian juta ton. Beras juga diambil seperti ini. Tapi ini harus kita tertibkan,” tegasnya.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengingatkan bahwa hal serupa juga sedang ramai terjadi di negara lain, seperti Malaysia, dan menjadi masalah serius yang harus ditangani secara tegas.
Oleh sebab itu, dia meminta dukungan aparat penegak hukum, termasuk Kapolri dan Jaksa Agung, untuk mengejar oknum-oknum yang bermain curang.
Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan bahwa saat ini negara telah memiliki berbagai alat dan sistem canggih, termasuk laboratorium dan kecerdasan buatan (AI), untuk melacak praktik curang dalam rantai pasok pangan nasional.
“Kita bisa cepat lacak permainan-permainan itu,” ujarnya.
Di akhir pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa seluruh langkah besar ini didasarkan pada semangat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945 yang menurutnya adalah roh dari Republik Indonesia.
“Kalau senjata, ini senjata pamungkas. Tinggal kita berani atau tidak. Kalau saudara di belakang saya, saya berani,” ujarnya.
Presiden pun menyatakan keyakinannya bahwa seluruh jajaran pemerintahan, dari DPR, DPD, hingga para kepala desa di seluruh Indonesia akan mendukung perjuangan ini.
“Mari kita tegakkan kebenaran dan keadilan. Kita tegakkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas kepentingan lain. Jangan lihat partai, jangan lihat kelompok. Di dada kita hanya ada satu merah putih,” pungkas Prabowo.