Bisnis.com, JAKARTA - Qatar mengatakan telah menutup wilayah udaranya untuk sementara waktu.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyampaikan hal tersebut dalam media sosial X nya, dan dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah tengah perkembangan di kawasan tersebut.
Dikatakannya bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan penduduk dan pengunjung.
Penutupan wilayah udara Qatar dilakukan setelah Iran mengulangi ancaman sebelumnya untuk membalas Amerika Serikat setelah serangan terhadap situs nuklirnya.
Qatar menjadi tuan rumah pangkalan AS terbesar di wilayah tersebut. Disebut Al Udeid, pangkalan ini juga merupakan markas regional Komando Pusat AS, yang mengawasi militer Amerika di Timur Tengah. Ada sekitar 9.000 personel militer AS di negara kaya gas tersebut, yang terletak persis di seberang Teluk Persia dari Iran.
Kementerian luar negeri Qatar mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan oleh kedutaan asing bersifat rutin dan "tidak selalu mencerminkan adanya ancaman tertentu."
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah AS dan Inggris meminta warga negara yang tinggal di Qatar untuk tetap tinggal dan berhati-hati setelah Iran bersumpah untuk membalas serangan Amerika terhadap fasilitas nuklirnya.
"Demi kehati-hatian, kami merekomendasikan warga negara Amerika untuk tetap tinggal di tempat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," kata kedutaan AS di Doha dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyampaikan komentar serupa kepada parlemen.
Pada hari Senin, kepala militer Iran mengatakan tanggapan negaranya terhadap serangan akhir pekan Washington akan "proporsional".