Bisnis.com, JAKARTA -- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja meluncurkan Program Doktoral Terapan di bawah Program Studi S3 Manajemen. Nantinya, program ini akan menyasar para praktisi di bidang manajemen.
Program yang diberi nama International Doctorate in Business (IDB) bakal lebih berfokus pada peningkatan kompetensi dalam konteks manajerial. Hal tersebut berbeda dengan program Doktor di FEB UGM yang selama ini berfokus pada riset di bidang pengembangan ilmu manajemen.
"Jadi beda nih gaya risetnya. Sementara kami di sini menyasar pada kebutuhan pengembangan kompetensi managerial, kompetensi pengambilan keputusan bagi para praktisnya. Jadi sudah berbeda," kata Dekan FEB UGM Didi Achjari saat ditemui di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
Didi menerangkan peluncuran program IDB juga sebagai upaya FEB UGM untuk mendiversifikasi program keilmuan di institusi. Dengan begitu, IDB menargetkan calon mahasiswa yang hadir dari beragam latar belakang pengalaman, baik secara domestik maupun internasional.
Untuk batch pertama pendirian program ini, lanjutnya, satu calon mahasiswa internasional sudah terdaftar.
Selain itu, IDB juga mengembangkan kerja sama dalam rangka pengembangan kurikulum dengan University of Applied Sciences Osnabrück, Jerman. IDB juga tengah mengembangkan kerja sama dengan Curtin University, Australia dan University of Agder di Norwegia.
Nantinya, IDB juga akan menghadirkan para pengajar dari berbagai universitas di luar negeri untuk memberikan pengajaran bagi para mahasiswa.
"Program ini kan internasional, berarti nanti dosennya juga dari internasional. Sudah ada komitmen dari international scholers, yang kerjasama dari kami, baik yang dari Portugal, dari Australia, dari Norway, dan dari Jerman," katanya.
Para guru besar internasional yang bakal mengajar dalam program ini antara lain Renato Pereira dari ISCTE Business School University Institute of Lisbon, Stein Oluf dari University of Agder, Kantha Dayaram dari Curtin University, dan Kai-Michael Griese dari University of Applied Sciences Osnabrück.
Guru Besar FEB UGM Nurul Indarti menerangkan pendirian program ini juga sebagai upaya FEB untuk dapat berkontribusi terhadap pemecahan masalah ekonomi di Asean.
Pasalnya, dia menuturkan program ini telah bekerja sama dengan Asean University Network for Business and Education.
"Sehingga kami ingin Indonesia ini memimpin dari Asean, bersama-sama tentu saja ya. Memimpin bukan dalam pengertian kita yang paling maju, bukan, tapi bersama-sama dengan di AUN ini," katanya.