Bisnis.com, JAKARTA - Ibadah kurban menjadi salah satu ibadah penting dalam Islam yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan Hari Raya Iduladha.
Sunnah adalah segala sesuatu yang dilakukan atau dianjurkan oleh Rasulullah SAW., dan apabila dilakukan mendapat pahala, tetapi jika ditinggalkan tidak berdosa. Dalam konteks kurban, memahami sunah tersebut sangat penting agar ibadah menjadi lebih sempurna dan bernilai tinggi di sisi Allah SWT.
Menyembelih Sendiri Hewan Kurban
Dilansir dari moeslimchoice.com, Senin (26/5/2026), salah satu sunah utama dalam pelaksanaan kurban adalah menyembelih hewan sendiri. Rasulullah saw. selalu menyembelih hewan kurbannya dengan tangannya sendiri, seraya membaca takbir.
Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Namun, jika seseorang tidak mampu menyembelih, boleh diwakilkan kepada orang lain, dengan tetap disunahkan untuk menyaksikan proses penyembelihan.
Tidak Memotong Rambut dan Kuku Sebelum Penyembelihan
Sunah lain yang sering dilupakan adalah larangan memotong rambut dan kuku bagi orang yang berniat berkurban, mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurbannya disembelih. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim “Apabila kalian melihat hilal Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian ingin berkurban, maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya.”
Menurut para ulama, larangan ini bertujuan agar orang yang berkurban ikut merasakan keadaan orang yang sedang ihram saat haji. Walaupun bersifat sunnah, anjuran ini hendaknya dijalankan sebagai bentuk pengagungan terhadap syariat Islam.
Memilih Hewan Kurban yang Terbaik
Rasulullah saw menganjurkan agar umatnya memilih hewan kurban yang sehat, tidak cacat, dan dalam kondisi prima.
Dalam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud disebutkan bahwa hewan kurban tidak boleh buta sebelah, sakit, pincang, atau sangat kurus. Semakin baik kualitas hewan, semakin besar nilai ibadahnya.
Membaca Basmalah dan Takbir saat Menyembelih
Ketika menyembelih hewan kurban, Rasulullah selalu membaca basmalah dan mengucapkan takbir, “Bismillāhi Allāhu akbar.” Ini merupakan sunnah yang tidak boleh dilewatkan karena merupakan bentuk pengingat bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan untuk Allah.
Jika lupa membaca basmalah, sebagian ulama mengatakan penyembelihan tetap sah, tetapi sebaiknya tetap berusaha untuk melafalkannya.
Bersedekah dengan Daging Kurban
Sunnah berikutnya adalah membagi daging kurban kepada tiga pihak: sepertiga untuk diri sendiri dan keluarga, sepertiga untuk tetangga dan kerabat, dan sepertiga lagi untuk fakir miskin. Rasulullah saw pernah bersabda agar umatnya memakan sebagian dari daging kurban dan menghadiahkannya kepada orang lain sebagai bentuk sedekah dan kebersamaan.
Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai sosial dalam Islam, yang menekankan pentingnya berbagi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Menyembelih Setelah Salat Id
Waktu penyembelihan yang disunahkan adalah setelah salat Iduladha dan khutbah. Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang menyembelih sebelum salat, maka itu bukanlah kurban, melainkan daging biasa yang diberikan kepada keluarganya.”
Oleh karena itu, penting memastikan bahwa waktu penyembelihan dilakukan pada waktu yang tepat agar ibadah kurban sah dan sesuai dengan sunnah Nabi.
Menjaga Niat dan Keikhlasan
Meskipun tidak termasuk dalam aspek teknis, menjaga niat dan keikhlasan adalah sunnah hati yang tidak boleh dilupakan. Kurban bukan sekadar tradisi tahunan atau ajang pamer hewan besar dan mahal, melainkan ibadah yang seharusnya dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Dalam Surah Al-Hajj ayat 37, Allah berfirman “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamu-lah yang dapat mencapainya.”
Kurban adalah ibadah yang bukan hanya tentang menyembelih hewan, melainkan juga menyembelih ego, sifat pelit, dan keinginan duniawi. Melaksanakan sunnah-sunnah dalam kurban dapat membantu umat Muslim memperkaya makna spiritual dalam setiap tetesan darah hewan yang disembelih.
Di balik setiap sunnah, terkandung pelajaran dan hikmah yang besar, yang akan menambah keutamaan ibadah kurban di sisi Allah Swt.
Dengan memahami dan mengamalkan sunah-sunah tersebut, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajiban, tetapi juga menunjukkan cinta dan ketaatan sejati kepada Rasulullah saw. (Mianda Florentina)